Assalamu'alaikum ... Selamat Datang ... Semoga Blog Ini Bisa Memberi Manfaat ... Jangan Bosan Untuk Kembali lagi ^_^

Friday, January 29, 2021

Gaya Kepemimpinan Laissez-faire

Laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang berarti ‘izin bertindak’. Laissez-faire adalah tipe gaya kepemimpinan yang cenderung pasif. Pemimpin dengan gaya kepemimpinan ini akan membiarkan orang lain untuk mengambil keputusan. Anda menyerahkan keputusan sepenuhnya di tangan kelompok. Namun hal ini bukan berarti Anda tidak ikut campur dalam proses diskusi. Dalam proses ini, Anda lebih berperan sebagai pengawas.

Dalam proses diskusi, Anda akan memberikan dampak positif dan negatif dari setiap keputusan yang diambil. Jadi meskipun Anda menyerahkan keputusan sepenuhnya ke dalam tangan kelompok, Anda tidak membiarkan mereka mengambil keputusan tanpa arah. Namun, sama seperti pemimpin democratic, gaya  laissez-faire tidak cocok digunakan pada saat kritis karena akan menghambat pengambilan keputusan.[1]

Pada dasarnya, pemimpin Laissez Faire adalah sosok pemimpin yang memberikan kebebasan yang besar kepada setiap orang yang dipimpinnya, baik dalam melakukan pekerjaan ataupun dalam pengambilan keputusan penting sekalipun.

Dengan begitu, setiap orang yang ada dalam organisasi dapat bekerja dengan cara yang menurutnya tepat, tanpa adanya tekanan atau batasan dari pemimpinnya.

Pasalnya, pemimpin hanya akan memberi partisipasi yang sangat sedikit dalam hal seperti ini. Bahkan dalam beberapa kasus, pemimpin tidak akan ikut terlibat dalam menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan oleh bawahannya, yang berarti mereka secara bebas dapat memilih tugas mana yang hendak dilakukan.

Bahkan saat memberikan komentar sekalipun, pemimpin tidak pernah bermaksud untuk mengatur atau menilai bawahannya.

Hanya saja, disamping sikap yang seakan tidak peduli dengan keadaan para bawahannya, pemimpin Laissez Faire cukup menuntut agar setiap anggota selalu siap dan dapat memberi informasi ketika ia memintanya.

Dilansir dari Asikbelajar.com, Handoko dan Reksohadiprodjo (1997) menjelaskan 3 ciri dari pemimpin dengan gaya kepemimpinan Laissez Faire, yaitu:

  1. Pemimpin membiarkan bawahannya untuk mengatur dirinya sendiri

  2. Pemimpin hanya menentukan kebijaksanaan dan tujuan umum

  3. Bawahan dapat mengambil keputusan yang relevan untuk mencapai tujuan dalam segala hal yang mereka anggap cocok.

Dengan sikap memimpin yang seperti ini, maka kekacauan bukan lagi menjadi hal yang jarang terjadi dalam organisasi yang dipimpin olehnya. Bagaimana tidak, bawahan sama sekali tidak mendapatkan arahan dari pemimpinnya.

Disini pemimpin sebenarnya tidak dapat dikatakan benar-benar memimpin organisasinya, dan bahkan setiap pencapaian yang diperoleh tidak pernah lepas dari orang-orang yang kompeten di bawahnya.[2]

----------------------------------------------------------------------

Referensi

[1] https://www.jurnal.id/id/blog/terapkan-tiga-gaya-kepemimpinan-ini-bagi-usaha-anda/#c_Gaya_Laissez-faire 

[2] https://www.finansialku.com/gaya-kepemimpinan-laissez-faire/

No comments:

Post a Comment

Komentar yang sopan dan bijaksana cermin kecerdasan pemiliknya