Assalamu'alaikum ... Selamat Datang ... Semoga Blog Ini Bisa Memberi Manfaat ... Jangan Bosan Untuk Kembali lagi ^_^

Monday, October 18, 2010

Serba Bisa Bersama Internet

Tidak salah bila banyak ungkapan yang muncul saat ini menyatakan "Apa pun yang anda ingin ketahui, tanyakan pada internet". Bukan sekedar omong kosong dan dongeng sebelum tidur lagi, tapi sudah menjadi sebuah kenyataan yang dapat kita buktikan kebenarannya. Cukup hanya dengan mengetik beberapa kata kunci saja, maka sudah ribuan situs menawarkan bantuan kepada kita. Inilah salah satu kemudahan yang dapat kita rasakan di masa sekarang.

Banyak orang yang telah sukses menggeluti profesinya di internet. Ada yang memulai dengan menulis di blog sampai akhirnya sukses, pintar dan dapat penghasilan tambahan dari kegiatanya. ada juga yang sukses di dunia chat, sosial network, periklanan, web, dan lain-lain. Namun yang tidak kalah penting adalah, selain banyaknya manfaat yang bisa dipetik, banyak pula mudharat yang perlu dihindari. Bila kita ingin mencari suatu yang bermanfaat banyak penawaran yang berdatangan, begitu pula bila kita ingin mencari sesuatu yang tidak baik, maka internet pun menawarkan berjuta-juta bantuan kearah sana, mulai dari situs porno, tehnik mencuri dan sebagainya. Jadi intinya adalah "Internet Sehat akan menjadikan generasi hebat" dimana mereka akan menjadi "serba bisa bersama internet", dan yang tidak kalah penting adalah "Jaga etika, norma dan akhlak dalam berinternet, agar badan selamat".
Bagaimana hal itu bisa dicapai ?
Sebenarnya semua tergantung pada Planning awal sebelum berinternet, contoh seperti ini; Sebelum online lakukan persiapan :
1. Niat untuk mencari kebaikan
2. Buat perencanaan berbentuk daftar list hal-hal yang ingin dilakukan
3. Bertekad untuk tidak melenceng dari daftar list yang telah dibuat
4. Bila telah selesai mendapatkan apa yang ada dalam daftar list, maka akhiri kegiatan online
5. Hindari berinternet tanpa perencanaan, karena hal itu yang akan membuat pikiran kita jadi menerawang ke hal-hal lain yang tidak bermanfaat dan sia-sia.
itu sekedar contoh yang bisa kita coba terapkan, agar tercipta cara berinternet yang sehat dan menuai manfaat yang lebih hebat dan positif tentunya.
Dan yang tidak kalah penting bagi mereka yang ingin berbisnis di internet, ada ungkapan yang perlu menjadi pegangan, yaitu "Tidak ada orang kaya mendadak hanya dengan duduk santai sambil berangan-angan dan hanya melakukan sedikit gerakan serta sedikit berfikir, karena semua perlu usaha keras, kerja keras, berfikir keras dan juga modal keras he..he..he"

Sunday, October 17, 2010

Tiadakah Tema Lain Selain Cinta ???


Kalau kita menyimak dunia musik di masa sekarang, maka tema liricknya seragam, yaitu tentang "cinta... cinta... cinta... dan cinta". sampai-sampai sempat terpikir dibenak nun jauh di dalam hati sana seperti ini ; "Apakah seperti ini watak bangsa kita, kumpulan laskar pemuja cinta hehehe :D" (semoga salah)

iya kalau cinta yang dimaksud adalah cinta Tuhan, cinta tanah air, cinta orang tua dan cinta-cinta suci lainnya. Tetapi cinta yang dimaksud adalah cinta yang dilandasi nafsu dan syahwat. Pernahkan para seniman itu berfikir kalau hasil karyanya bakal mewarnai opini dan bahkan karakter dan juga pola pandang publik. Jadi mereka harus sadar kalau mereka juga bertanggung jawab atas baik dan buruknya moral bangsa ini. Kita sudah jarang sekali mendengarkan lagu-lagu anak-anak yang mendidik seperti dulu lagi, yang ada malah anak-anak dengan bangganya melantunkan lagu-lagu bernuansa dewasa yang sebenarnya mereka sendiri belum pantas mengucapkannya, bahkan mereka sendiri tidak mengerti apa yang mereka lagukan. Kita berharap ini bisa menjadi pemikiran bersama dan juga merasa sama-sama bertanggung jawab atas hal tersebut. Agar bagaimana moral generasi penerus kita benar-benar dapat diarahkan kepada hal-halyang lebih berkualitas.

Tuesday, October 12, 2010

Menyepelekan Amal

Dalam kitab sahih Bukhari ada diriwayatkan sebuah hadis dari Aisyah ra yang memberitakan bahwa Rasulullah SAW biasa memberikan amal untuk dikerjakan oleh masing-masing sahabat sesuai dengan kemampuan para sahabat. Akan tetapi para sahabat yang menerima amalan untuk dikerjakan tersebut banyak yang protes karena menurut mereka amal-amal tersebut ringan-ringan saja sedangkan mereka masih sanggup mengerjakan amal lain yang lebih berat. Bahkan ada yang protes sampai bilang bahwa mereka bukanlah seperti Rasulullah yang ma’shum, yang telah mendapat jaminan ampunan dosa dari Allah.

Mendengar protes para sahabat tersebut Rasulullah marah sekali. Beliau mengatakan bahwa yang paling bertakwa dan paling memahami agama ini adalah beliau. Beliau menegaskan agar para sahabat jangan sekali-kali menganggap enteng pahala amal-amalan yang beliau perintahkan.

Paling tidak ada dua hal menarik yang dapat kita lihat sebagai renungan kita dari kutipan hadis di atas. Pertama adalah ‘keresahan’ para sahabat yang hanya diberikan amalan-amalan yang ‘ringan-ringan saja’. Mereka bahkan sampai berani mengajukan protes terhadap hal ini. Menurut para sahabat tersebut, mereka janganlah diberikan amalan-amalan yang berpahala kecil sebab mereka ingin berlomba-lomba mengumpulkan pahala tentunya sebagai pemberat timbangan amal kebaikan di akherat kelak. Mereka meminta Rasulullah SAW memberikan kepada mereka amalan yang lebih berat yang mestinya juga berpahala lebih berat.

Yang perlu kita renungkan adalah alangkah berbedanya ghirah, semangat beribadah para sahabat dengan semangat kebanyakan dari kita sekarang. Dalam hidup kita sekarang ini, seringkali kita tidak memiliki semangat untuk ber-fastabiqul khairat- berlomba-lomba dalam kebaikan. Kita sering merasa cukup berada di luar arena, menjadi penonton atau bahkan pengulas, pengeritik perlombaan kebaikan yang dilakukan oleh orang lain. Ketika orang lain bersedekah, berinfak sekian-sekian kita sering komentari mereka mencari muka, mencari dukungan. Ketika orang lain rajin sholat berjamaah ke masjid walau pun dingin-dingin di pagi subuh, kita berdalih dengan hadis yang menyatakan bahwa Islam itu mudah maka janganlah dipersulit, cukuplah sholat di kamar saja kalau masih mengantuk. Kita lebih sering memposisikan diri sebagai penonton dan pengeritik tanpa keinginan terlibat dalam perlombaan meraih ridho Ilahi.

‘Ala kulli hal, kita jarang berusaha bertanya ibadah apa lagi yang bisa kita tingkatkan. Kita jarang resah karena tidak dapat meningkatkan amal ibadah kita. Kita sering merasa aman dengan amal yang sudah ‘rutin’ kita kerjakan tanpa ada upaya-upaya untuk pindah ke level yang lebih tinggi. Inilah sebenar-benar status quo!

Yang kedua adalah, bagaimana Rasulullah ‘meluruskan’ protes para sahabat yang menganggap bahwa amalan-amalan yang ringan-ringan akan selalu berpahala kecil.

Yang terjadi pada masa sekarang adalah, selain kita senang dengan status quo, begitu mudahnya kita melupakan amalan-amalan kecil untuk dijadikan kebiasaan. Contoh kecil, coba perhatikan berapa banyak orang Islam yang berdoa sebelum makan. Jangankan berdoa, mengawali makan dengan bismillah saja lupa! Kalau makanan sudah siap, sikat habis. Ini baru mengawali makan. Coba perhatikan lagi, berapa banyak orang yang berani mengucap salam ketika bertemu. Apalagi atasan ke bawahan, staf ke non-staf. Jarang, kalau tidak boleh dikatakan tidak ada! Padahal untuk salam ini ada hadis yang menyatakan, jatah surga jatuh pada orang yang mendahului mengucap salam. Bagaimana dengan ucapan hamdalah, yarhamukallah pada saat bersin? Kayaknya lebih sering keluar ucapan bless you, ya? Mungkin karena kedengaran lebih keren... Dan seterusnya, dan seterusnya.

Yang ingin kami katakan, mari kita budayakan amalan-amalan kecil yang Islami, mengucap salam pada saat bertemu, berdoa pada saat makan atau sekedar bismillah, mengucap hamdalah ketika bersin dan membalas mendoakan dengan yarhammukallah bagi orang yang bersin (semoga Allah menyayangimu) dan lain sebagainya sambil kita berusaha meningkatkan level ketakwaan kita ke level yang lebih baik. Insya Allah amalan-amalan ringan ini dan upaya kita untuk menjadi pelaku ibadah yang lebih baik bisa menyemarakkan dakwah di lingkungan kita yang gersang ini.

Thursday, October 7, 2010

Menghafal Al-Qur'an Dapat Tingkatkan Prestasi Akademis


Hidayatullah.com
Orang yang terbiasa menghafal al-Qur'an, maka ia akan belajar keseriusan dalam hidup, serta belajar mengatur hidupnya
Para akademisi dan spesialis sependapat bahwa menghafal al-Qur'an memiliki efek yang baik dalam pengembangan keterampilan dasar pada siswa, serta dapat meningkatkan pendidikan dan prestasi akademis.

Dr. Abdullah Subaih, profesor psikologi di Universitas Imam Muhammad bin Su'ud al-Islamiyah di Riyadh, menyerukan kepada para pelajar agar mengikuti halaqoh-halaqoh menghafal al-Qur'an. Ia juga menegaskan bahwa hafalan al-Qur'an tersebut dapat membantu untuk konsentrasi dan merupakan syarat mendapatkan ilmu.

Ia juga menambahkan bahwa semua ilmu pengetahuan, baik itu ilmu kedokteran, matematika, ilmu syari'ah, ilmu alam dan lain sebagainya, membutuhkan konsentrasi yang tinggi dalam meraihnya. Dan bagi orang yang terbiasa menghafalkan al-Qur'an, ia akan terlatih dengan konsentrasi yang tinggi.

Menurutnya, sel-sel otak itu seperti halnya dengan anggota tubuh yang lainnya, yakni harus difungsikan terus. Orang yang terbiasa menghafal, maka sel-sel otak dan badannya aktif, dan menjadi lebih kuat dari orang yang mengabaikannya.

Dr. Subaih juga menjelaskan bahwa orang yang terbiasa menghafal al-Qur'an, maka ia akan belajar keseriusan dalam hidup, serta belajar mengatur hidupnya. Selain itu, mereka juga memiliki kemampuan dalam merencanakan tujuan hidup, serta meraihnya.

Nikmat yang Melenakan

Dua buah nikmat yang sering diabaikan menurut Rasulullah SAW adalah nikmat sehat dan waktu luang. Alangkah seringnya kita menyadari betapa nikmatnya sehat justru setelah kita tidak dapat melakukan apa-apa, ketika kita terbaring di atas tempat tidur, sakit. Justru seringkali pada saat kita sakit lah kita banyak menyebut nama Allah, istighfar bahkan membuat janji-janji perbaikan diri, janji untuk meningkatkan kualitas ibadah. Kita banyak membuat rencana-rencana perbaikan yang akan kita lakukan kalau diberikan kesehatan kembali. Dan yang lebih mengagumkan, pada saat sakit, kesadaran begitu tinggi bahwa tak ada yang besar, selain Allah. Tetapi lucunya setelah Allah mengembalikan nikmat sehat tersebut, tidak sedikit juga orang yang melupakan janji-janji perbaikan diri yang telah dibuatnya ketika sakit tadi. Artinya nikmat sehat kembali melenakan dia untuk menepati janji hidupnya. Naudzubillah.


Nikmat kedua yang juga tidak kalah seringnya diabaikan adalah waktu luang. Seperti nikmat sehat, nikmat waktu luang ini jarang kali mendapatkan perlakuan yang sesuai. Tidak sedikit di antara kita begitu yakin dengan melimpahnya waktu luang yang dianugerahkan ini sampai berani mengeluarkan pernyataan, ah kan masih ada hari esok! Di satu sisi pernyataan ini menunjukkan optimisme, khusnudzon, baik sangka terhadap akan datangnya kembali nikmat Allah. Akan tetapi di sisi lain, ini juga dapat berarti kita mengulur-ulur kesempatan, terutama kesempatan untuk melakukan kerja yang mengarah ke perbaikan dalam segala hal, baik perbaikan kualitas kehidupan apalagi perbaikan kualitas ibadah. Allah SWT menegaskan bahwa hidup dan kehidupan umat Muslim seharusnya selalu mengikuti jalur untuk ‘berlomba-lombalah kamu (dalam membuat) kebaikan. (QS. Al Baqarah [2]:148). Kedua nikmat ini seharusnya dapat mengantarkan kita ikut dalam perlombaan kehidupan ini agar kita lebih bisa memberi makna terhadap kehidupan yang kita jalani. Bukankah menjadi pemenang, apapun bentuk kemenangan adalah sesuatu yang membanggakan? Nah fasilitas penunjang berupa sehat dan waktu luang ini seharusnya kita gunakan dengan maksimal.

Apabila diingat kembali sebenarnya kedua nikmat ini juga termasuk dalam empat pertanyaan akhirat yang mesti kita pertanggungjawabkan. Inilah pertanyaan pada hari ketika ‘Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksian kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. (QS. Yasin [36]:65).

Nah sekarang sebelum kita sampai kepada hari untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan, ada baiknya kita tanya diri kita terlebih dahulu, di mana kita habiskan nikmat sehat dan waktu luang yang Allah berikan. Adakah nikmat ini kita hambur-hamburkan di gardu-gardu ronda dengan papan karambol, gelas kopi, puntung rokok dan kulit kacang menjadi kajian? Ataukah di depan televisi mengagumi mimpi-mimpi?

Terakhir, coba tanya diri sendiri, adakah satu kebaikan kecil, satu saja niat suci yang, karena sesuatu dan lain hal, belum dapat anda laksanakan. Kalau ada marilah sekarang kita laksanakan niat suci tersebut mumpung ada kesempatan dan kita masih diberikan nikmat sehat.

Wednesday, October 6, 2010

Easy Solutions Together TutorNext

TutorNext is one of the online services that offer tutoring assistance and services online homework in all subjects and grade. TutorNext will help your job to make it more easy, comfortable and very affordable. Students who regularly use the service TutorNext not only get their homework completed on time, but also to understand the topics and the subjects were given as part of homework better. Get help with homework everyday you with TutorNext's Homework Help service.There are several advantages of TutorNext who will we get, namely:

Online Homework Help By Expert Tutors
To use an online homework service, TutorNext help all students who need to do is upload the site TutorNext task. online tutor TutorNext work on homework assignment and a letter with an explanation step-by-step detailed in the next 48 hours. For the students have an understanding of the homework problems or require further assistance in understanding the concepts he can connect with a tutor and get help immediately

Homework Help Online Made Easy
TutorNext team supervisor who worked on homework assignment students and highly qualified and trained. They are subject experts and keep yourself aligned with the students, syllabus and curriculum and the best part is they are 24x7 available.
TutorNext is a leader in providing assistance to student assignments, not only because the number of Homework Help is provided per year, or the number of customers who order every day, but because the quality is really superior TutorNext service.

Get Free Online Homework Help
Get help with homework for free by taking free online Homework Help session with TutorNext. Get help with your homework, solve math problems online and get the problem you are finished on time with homework sessions for free online TutorNext's help.

Online Homework Helper
TutorNext have a Homework Helper Online other than you. They help you with your homework and daily tasks. Regardless of grade or subject you can email through your homework and TutorNext send it back to you with detailed explanation. In fact, unlike other services that TutorNext Homework Help provided with the online tutoring as well to help you stay ahead in class.

Easy Online Homework Help
Get Homework Help online is easy with a very affordable cost with TutorNext. Send in as much homework and assignment questions and problems you need solved and get precise and accurate solutions with TutorNext.

Gugurkan Kesombongan dengan Sholat Berjamaah


Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku'. (QS. Al Baqarah:43)

Salah satu hikmah sholat berjamaah adalah menggugurkan kesombongan rasa besar diri yang membesarkan semua predikat keduniaan, pangkat, jabatan, harta dan nama yang disandang dan menggantinya dengan penyerahan total terhadap kebesaran Ilahi. Ini dibuktikan dengan fakta bahwa barisan sholat berjamaah, shaf-shaf sholat tersebut tidak pernah terbentuk berdasarkan golongan, jabatan, staf-non staf, dan lain-lain predikat keduniaan. Di mana pun sholat berjamaah didirikan, ia tidak didasari oleh semua predikat ini. Yang pegawai rendahan apabila kebetulan berdiri di sebelah seorang senior manajer, misalnya, dia harus tanpa sungkan-sungkan merapatkan barisan dengan bapak manajer tersebut. Demikian juga pejabat tinggi tidak boleh, misalnya karena alasan derajat menjadi turun gara-gara bersebelahan dengan bawahan, tidak boleh meminta perlakuan istimewa dengan mengkavling ruang sholat sekehendak hatinya dan tidak memperbolehkan orang lain merapatkan barisan dengannya. Kesombongan-kesombongan seperti inilah yang digugurkan oleh persatuan shaf sholat berjamaah. Ini yang pertama.


Alasan lain sehingga dikatakan sholat berjamaah tersebut dapat menggugurkan kesombongan adalah sifat gerakan sholat itu sendiri. Pada saat sujud, kepala tempat berdiamnya intelegensi yang sering dipertuhankan dan raut wajah elok yang sering dibanggakan karena kegagahan dan kecantikannya, saat sujud kepala dan wajah sumber kesombongan ini tersungkur lebih rendah dari jalan keluar kotoran yang menjijikkan. Inilah dua hal yang dapat memberikan pelajaran kepada kita, menyadarkan kita bahwa dengan sholat berjamaah kesombongan adalah sesuatu yang menggelikan. Semua predikat keduniaan, pangkat jabatan dan nama besar yang disandang tidaklah ada artinya di depan Allah.

Bagi orang yang ingin menghilangkan kesombongan diri, seharusnya banyak-banyak mendatangi shaf-shaf sholat berjamaah yang didirikan. Cuma sayangnya, sampai saat ini sering kali kita temukan tiang masjid berjumlah jauh lebih banyak dari jumlah orang yang menghadiri sholat berjamaah tersebut. Sepinya orang yang menghadiri sholat berjamaah ini bukan disebabkan ketidaktahuan akan hikmah-hikmah sholat berjamaah. Justru yang terjadi adalah biasanya kita berapologi, mencari pembenaran diri, mencari alasan-alasan yang kira-kira dapat kita jadikan hujah atas ketidakhadiran kita dalam jamaah sholat ini. Di samping itu, ada kenyataan bahwa kita lebih bisa profesional dalam urusan dunia tetapi untuk urusan ibadah seringkali kita tidak bisa profesional. Kita merasa cukup dengan mengandalkan orang lain. Kalau orang lain sudah mendirikan sholat berjamaah, maka cukuplah. Kira-kira demikian alasan sebagian di antara kita.

Atau jangan-jangan sepinya barisan sholat berjamaah di masjid-masjid gara-gara kita masih merasa bahwa status keduniaan kita menghalangi kita membangun jamaah dengan jamaah lain yang cuma pegawai rendahan. Atau justru kita merasa bahwa bokong kita masih kurang cantik untuk mengatasi wajah kita yang elok. Kalau ini yang menghalangi kita mendatangi jamaah sholat yang didirikan, marilah kita tertawakan diri atas kebodohan kita ini.

Terakhir, marilah kita biasakan ruku’ bersama orang-orang yang ruku’ agar terbiasa hati kita menghapus semua kebesaran diri dan mengikrarkan bahwa yang besar hanyalah Allah. Allahu Akbar.