Assalamu'alaikum ... Selamat Datang ... Semoga Blog Ini Bisa Memberi Manfaat ... Jangan Bosan Untuk Kembali lagi ^_^

Thursday, December 31, 2020

31 Desember 2020

Jam di dinding menunjukkan pukul empat belas lewat tiga puluh menit. Kalau diperkirakan, waktu Ashar masih sekitar dua puluh lima menit lagi. Deretan awan yang terlihat hilir mudik sejak pagi tadi mulai tampak lebih banyak dan lebih gelap. Terkadang cahaya mentari masih berusaha menembus celah-celah kerumunan awan, sehingga tampak seperti ada tiang panjang yang berdiri miring dari gumpalan awan hingga ke celah-celah pohon di tengah hutan.

Deretan awan yang tadi terlihat berkerumun mulai berbaris rapi dan rapat. Terlihat seperti barisan ombak berwarna abu-abu gelap yang berlapis-lapis memanjang. Angin mulai ikut sibuk menerobos celah-celah pepohonan dan gedung-gedung dengan kecepatan semakin meningkat. Dedaunan dan beberapa helai pelastik yang tadinya tergeletak diam mulai tinggal landas mengikuti pergerakan angin yang entah kemana tujuannya.

Wednesday, December 30, 2020

Home Education and Covid-19 Syindrom

Terhitung sejak semester awal di tahun 2019, sampai pada penghujung tahun, pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) belum menampakkan kepastian akan berakhir. Sudah berbagai tidakan diberlakukan secara nasional oleh pemerintah kita, namun kondisi masih belum ada kepastian kondisi kedepannya. Berbagai sektor mengalami perubahan kondisi. Pendidikan tidak bisa melakukan tatap muka, ekonomi tidak bisa bebas bergerak, perkantoran dibatasi jam masuknya, masyarakat lebih disarankan untuk beraktifitas di rumah serta harus selalu mematuhi protokol kesehatan bila terpaksa harus keluar rumah.

Setiap orang akan berbeda menanggapi kondisi ini, sebagian besar menanggapinya bahwa ini adalah sebuah musibah mendunia. Sebagai hamba yang beriman kepada Sang Pencipta, kita selalu dituntut untuk menggali hikmah dalam setiap kejadian di alam ini. Salah satu hikmah terbesar adalah, kesempatan bersama keluarga lebih bayak dari pada saat kondisi normal.

Sunday, December 27, 2020

Tersesat Lima Meter


Salah satu jenis kerja bakti rutin hari Ahad yang paling ditunggu-tunggu para santri adalah mencari kayu bakar ke hutan. Kegiatan ini seperti pergi tamasya ke alam liar. Pelaksanaannya hanya sekali dalam sebulan, atau lebih bila mendekati bulan suci Ramadhan. 

Selalu banyak cerita yang sampai di asrama dari tim yang diutus kepada adik-adik yang tinggal di kampus. Mulai dari bertemu berbagai hewan alam, beraneka ragam pohon yang belum pernah dilihat, sampai menemukan buah-buahan yang bisa dikonsumsi. Namun sayangnya, hanya kelas empat SD ke atas saja yang boleh bergabung dengan tim petualang ini. Kebetulan diriku saat itu kelas lima SD. Terhitung sudah tahun kedua ikut dalam tim yang satu ini.

Friday, December 25, 2020

Bukan Hanya Sekedar Ucapan

Setiap penghujung tahun, fenomena ini selalu menjadi perdebatan, bukan perdebatan antara Islam dan Non-Islam, justru terjadi antara ummat Islam sendiri prihal boleh dan tidaknya kita memberikan ucapan Selamat Natal kepada yang melaksakannya ummat yang melaksanakan hari raya tersebut.Beberapa kelompok pendapat yang kemudian muncul ;

1. Mengucapkan selamat Natal haram dan dilarang dalam Islam, karena akan merusak aqidah seorang Muslim

2. Mengucapkan saja tanpa mengikuti ibadahnya boleh saja, karena tidak membuat kita masuk agama mereka. Dan ini merupakan bagian dari penerapan hidup bermuamalah sesama manusia.

3. Mengucapkan saja tanpa meyakini atau tanpa mengikuti ibadahnya merupakan aplikasi dalam meghormati sesama pemeluk agama dan termasuk dalam pengamalan toleransi beragama.

4. Mengucapkan dan bahkan ikut aktif membantu mensukseskan dan bahkan ikut dalam prosesi peribadatan tidak apa-apa, karena keimanan hanya Tuhan yang menilai.

5. Dan sebagainya

Thursday, December 24, 2020

KENAPA HARUS HUJAN DERAS ABII ....

Sinar Mentari baru saja barlalu. Jam menunjukkan pukul 16 lebih. Kalau melihat waktu, mestinya sinar Mentari masih cerah dan hangat. Aku masih asyik duduk di sova bambu depan rumah sambil menikmati camilan yang sedari tadi tak kunjung habis, entah karena banyak camilannya atau banyaknya gangguan yang mengalihkan.
 
Beberapa bocah berkumpul tepat di depan rumah. Entah apa yang dimusyawarahkan. Kalau diperhatikan lebih mirip orang debat, masing - masing sibuk dengan usulannya, tapi tak ada satupun yang mendengar usulan - usulan itu. Sementara itu, dari ufuk barat terlihat gumpalan mendung hitam dan gelap. Diiringi hembusan angin yang semakin kencang. Terjawab mengapa sinar Mentari tadi berlalu sebelum waktunya.