Assalamu'alaikum ... Selamat Datang ... Semoga Blog Ini Bisa Memberi Manfaat ... Jangan Bosan Untuk Kembali lagi ^_^

Wednesday, April 6, 2022

Sinergi Bekam dan Puasa

Bolehkah Berbekam saat berpuasa ? Apa Manfaat Berbekam saat berpuasa ? Apa saja yang menyebabkan larangan berbekam ketika puasa ?

Pertanyaan - pertanyaan ini pasti akan muncul ketika kita membahas terkait salah satu metode pengobatan dalam Islam yang satu ini bila dilakukan di bulan Ramadhan. Hal ini wajar, dikarenakan adanya perbedaan pendapat terkait hal ini. 

Nah, semoga tulisan ini sedikit membuka wawasan kita tentang Bekam dan Puasa

Dalil - dalil tentang Bekam di Bulan Ramadhan

Hal yang pertama perlu kita ketahui adalah Dalil - dalil yang terkait dengan bekam. Ada beberapa hadits Rasululloh saw yang menjelaskan tentang ini :

#Riwayat pertama

وَيُرْوَى عَنِ الْحَسَنِ عَنْ غَيْرِ وَاحِدٍ مَرْفُوعًا فَقَالَ أَفْطَرَ الْحَاجِمُ وَالْمَحْجُومُ

Diriwayatkan dari Al Hasan dari beberapa sahabat secara marfu’ (sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam). Beliau berkata, “Orang yang melakukan bekam dan yang dibekam batal puasanya.” [Hadits ini juga dikeluarkan oleh Abu Daud, Ibnu Majah dan Ad Darimi. Syaikh Al Albani dalam Irwa’ no. 931 mengatakan bahwa hadits ini shohih]

#Riwayat kedua

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – احْتَجَمَ ، وَهْوَ مُحْرِمٌ وَاحْتَجَمَ وَهْوَ صَائِمٌ .

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berbekam dalam keadaan berihrom dan berpuasa.

 

#Riwayat ketiga

يُسْأَلُ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ – رضى الله عنه – أَكُنْتُمْ تَكْرَهُونَ الْحِجَامَةَ لِلصَّائِمِ قَالَ لاَ . إِلاَّ مِنْ أَجْلِ الضَّعْفِ

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu ditanya, “Apakah kalian tidak menyukai berbekam bagi orang yang berpuasa?” Beliau berkata, “Tidak, kecuali jika bisa menyebabkan lemah.”

Ketiga riwayat di atas adalah riwayat yang shohih.

Menurut jumhur (mayoritas ulama) yaitu Imam Abu Hanifah, Malik, Asy Syafi’i, berbekam tidaklah membatalkan puasa. Pendapat ini juga dipilih oleh Ibnu Mas’ud, Ibnu ‘Umar, Ibnu ‘Abbas, Anas bin Malik, Abu Sa’id Al Khudri dan sebagian ulama salaf.

Apa Alasanya ?

#Alasan pertama

Boleh jadi hadits yang menjelaskan batalnya orang yang melakukan bekam dan dibekam adalah hadits yang telah dimansukh (dihapus) dengan hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id Al Khudri. Beliau radhiyallahu ‘anhu berkata,

رَخَّصَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فِى الْقُبْلَةِ لِلصَّائِمِ وَالْحِجَامَةِ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi keringanan (rukhsoh) bagi orang yang berpuasa untuk mencium istrinya dan berbekam.” (HR. Ad Daruquthni, An Nasa’i dalam Al Kubro, dan Ibnu Khuzaimah)

Ad Daruqutni mengatakan bahwa semua periwayat dalam hadits ini tsiqoh/terpercaya kecuali Mu’tamar yang meriwayatkan secara mauquf –yaitu hanya sampai pada sahabat-. Syaikh Al Albani dalam Irwa’ (4/74) mengatakan bahwa semua periwayat hadits ini tsiqoh/terpercaya, akan tetapi dipersilihkan apakah riwayatnya marfu’ –sampai pada Nabi- atau mawquf –sampai sahabat-.

Ibnu Hazm mengatakan, “Hadits yang menyatakan bahwa batalnya puasa orang yang melakukan bekam dan orang yang dibekam adalah hadits yang shohih –tanpa ada keraguan sama sekali-. Akan tetapi, kami menemukan sebuah hadits dari Abu Sa’id : “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi keringanan (rukhsoh) bagi orang yang berpuasa untuk berbekam”. Sanad hadits ini shohih. Maka wajib bagi kita untuk menerimanya. Yang namanya rukhsoh (keringanan) pasti ada setelah adanya ‘azimah (pelarangan) sebelumnya. Hadits ini menunjukkan bahwa hadits yang menyatakan batalnya puasa dengan berbekam (baik orang yang melakukan bekam atau orang yang dibekam) adalah hadits yang telah dinaskh (dihapus).”

Setelah membawakan pernyataan Ibnu Hazm di atas, Syaikh Al Albani dalam Irwa’ (4/75) mengatakan, “Hadits semacam ini dari berbagai jalur adalah hadits yang shohih –tanpa ada keraguan sedikitpun-. Hadits-hadits ini menunjukkan bahwa hadits yang menyatakan batalnya puasa karena bekam adalah hadits yang telah dihapus (dinaskh). Oleh karena itu, wajib bagi kita mengambil pendapat ini sebagaimana yang dinyatakan oleh Ibnu Hazm rahimahullah di atas.”

#Alasan Kedua

Pelarangan berbekam ketika puasa yang dimaksudkan dalam hadits adalah bukan pengharaman. Maka hadits: “Orang yang melakukan bekam dan yang dibekam batal puasanya” adalah kalimat majas. Maksudnya adalah bahwa orang yang membekam dan dibekam bisa terjerumus dalam perkara yang bisa membatalkan puasa. Yang menguatkan hal ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh ‘Abdur Rahman bin Abi Layla dari salah seorang sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- نَهَى عَنِ الْحِجَامَةِ وَالْمُوَاصَلَةِ وَلَمْ يُحَرِّمْهُمَا إِبْقَاءً عَلَى أَصْحَابِهِ

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berbekam dan puasa wishol –namun tidak sampai mengharamkan-, ini masih berlaku bagi sahabatnya.” (HR. Abu Daud no 2374. Hadits ini tidaklah cacat, walaupun nama sahabat tidak disebutkan. Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan Abi Daud mengatakan bahwa hadits ini shohih.)

Hadits di atas menunjukkan bahwa bekam dimakruhkan bagi orang yang lemah jika dibekam. Hal ini juga dikuatkan dengan riwayat lain dalam shohih Bukhari dari Anas bin Malik sebagaimana telah disebutkan di atas.

أَكُنْتُمْ تَكْرَهُونَ الْحِجَامَةَ لِلصَّائِمِ قَالَ لاَ . إِلاَّ مِنْ أَجْلِ الضَّعْفِ

“Apakah kalian tidak menyukai berbekam bagi orang yang berpuasa?” Anas mengatakan, “Tidak, kecuali jika bisa menyebabkan lemah.” (HR. Bukhari no. 1940)

Dari penjelasan di atas, Orang yang dilarang berbekam saat berpuasa adalah mereka yang lemah dan dikhawatirkan akan mendatangkan resiko ketika dibekam saat berpuasa. Dan hukum paling tinggi adalah Makruh.

Nah, sekarang sudah jelas ya terkait dalil dan alasannya

 

Manfaat Bekam Saat Berpuasa 

Bekam adalah salah satu metode pengobatan dengan cara membuang darah kotor dan darah yang sudah tidak berfungsi (darah mati) melalui permukaan kulit. Metode pengobatan ini sudah dilakukan manusia sejak zaman dahulu. Di dalam Islam sendiri, bekam sangat dianjurkan oleh Rasululloh saw :

 إِ نْ كاَنَ فِيْ شَيْءٍ مِمَّأ تَدَاوَوْنَ بِهِ خَيْرٌ فَالْحِجَامَةُ 

“Sesungguhnya sebaik-baik apa yang kalian lakukan untuk mengobati penyakit adalah dengan melakukan bekam” (HR Ahmad V/9,15,19, Al-Hakim IV/208 dari Samurah Radhiyallahu ‘anhu. Lihat Shahiih Al-Jaami’ish Shaghiir no. 3323, Silsilah Al-Ahaadiits Ash-Shahiihah no. 1053.)

Ketika kita berbekam, sebenarnya tidak hanya mengeluarkan darah kotor saja, namun akan ada proses lain yang terjadi, antara lain memancing tubuh mengeluarkan imunitas dan menghasilkan beberapa hormon.

Ketika seseorang sedang berpuasa, tubuh akan lebih banyak melakukan istirahat, terutama organ pencernaan. Dan menurut penelitian kesehatan, ketika organ-organ vital banyak yang istirahat, maka organ yang bertugas melakukan pembersihan akan bekerja lebih efektif, selama ini proses itu terjadi ketika kita sedang tidur malam, Nah ketika berpuasa proses ini akan memiliki waktu lebih banyak, sehingga akan lebih banyak sisa metabolisme yang harus dikeluarkan. Saat seperti inilah bekam memiliki peran penting untuk membantu meringankan tugas tubuh kita. 

Kemudian, Berbekam saat Berpuasa akan memunculkan HGH yang membantu dalam membersihkan sampah & sel" tubuh yang rusak. Human Growth Hormone (HGH) adalah hormon yang secara alami dihasilkan oleh tubuh manusia saat berada dalam usia pertumbuhan dan akan berkurang seiring bertambahnya usia. HGH diproduksi kelenjar hipofisis dan berperan penting terhadap regenerasi sel, pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan manusia yang sehat, termasuk otak dan berbagai organ vital. Setelah disekresikan, HGH akan tetap aktif di dalam darah selama beberapa menit untuk memberikan waktu yang cukup bagi hati agar mengubahnya menjadi hormon pertumbuhan yang memiliki sifat mendorong pada setiap sel di dalam tubuh.

Penting untuk kita ketahui, bahwa pria cenderung merasakan tanda-tanda pertama kekurangan HGH setelah 35 tahun. Sedangkan kadar HGH pada wanita akan menurun di awal usia 20 tahun. Indikator rendahnya hormon ini secara umum :
1. Tubuh menjadi mudah lelah dan rapuh,
2. Susah berkonsentrasi, dan mudah lupa.
3. Merasa cemas dan depresi
4. Berat badan bertambah
5. Meningkatkan lemak disekitar pinggang
6. Rambut rontok
7. Kulit kering
8. Peningkatan trigliserida
9. Risiko penyakit kardiovaskular
10. Peningkatan kolesterol LDL (buruk)
11. Mengurangi kepadatan tulang
12. Kepekaan suhu

Berbekam saat berpuasa akan memunculkan HGH, sangat membantu membersihkan sampah sampah dalam tubuh, sel sel tubuh yg rusak, yang sudah mati, dan teroptimasi saat berbekam dalam keadaan puasa. Apalagi ditambah dengan konsumsi makan makanan yg sehat, sebagai bahan baku untuk memperbaiki sel.

Kalau khawatir akan lemas, maka waktu terbaik adalah menjelang Berbuka puasa

Sudah Tambah Yakin kan ?

Mari jadikan Bukan Ramadhan untuk mulai upgrade pola makan yg berbeda dengan makan 11 bulan yg lalu, lebih sehat & lebih dibutuhkan tubuh. Sehingga tubuh benar benar bersih, sehingga ketika selesai ramadhan tubuh kita lebih sehat. Berbekam saat puasa dan konsumsi makanan yang sehat sehingga akan muncul HGH untuk perbaikan tubuh.

------------------------------------

Sumber 

1) Whatsapp Grup PBI #38

2) https://rumaysho.com/436-bolehkah-bekam-dan-donor-darah-ketika-puasa.html

3) https://almanhaj.or.id/1904-bekam-tidak-membatalkan-puasa.html

4) https://darunnajah.com/bolehkah-berbekam-ketika-puasa/

5) https://almanhaj.or.id/2452-pengobatan-menggunakan-habbatus-sawda-dengan-madu-dan-dengan-bekam.html#_ftn6

6) https://islam.nu.or.id/puasa/tiga-hal-ini-harus-dihindari-saat-berpuasa-XvTCV


HR Ahmad V/9,15,19, Al-Hakim IV/208 dari Samurah Radhiyallahu ‘anhu. Lihat Shahiih Al-Jaami’ish Shaghiir no. 3323, Silsilah Al-Ahaadiits Ash-Shahiihah no. 1053.

Referensi: https://almanhaj.or.id/2452-pengobatan-menggunakan-habbatus-sawda-dengan-madu-dan-dengan-bekam.html#_ftn6

No comments:

Post a Comment

Komentar yang sopan dan bijaksana cermin kecerdasan pemiliknya