Assalamu'alaikum ... Selamat Datang ... Semoga Blog Ini Bisa Memberi Manfaat ... Jangan Bosan Untuk Kembali lagi ^_^

Tuesday, December 29, 2009

Kontes SEO Astaga!com


Selamat datang di kontes SEO Astaga!com, kontes SEO dengan total hadiah lebih dari 30 Juta Rupiah ini diadakan dalam rangka ASTAGA REBORN. Selamat berlomba dengan jujur dan menjunjung tinggi sportivitas. Pastikan terlebih dahulu membaca semua peraturan yang ditetapkan dan terus mengikuti berita terbaru seputar kontes SEO Astaga!com.

Hadiah puluhan juta menanti Anda, jangan lewatkan kesempatan ini!!

Juara I : Netbook HP 5101 Mini Note Black + Uang tunai Rp. 5.000.000,-
Juara II : Blackberry Javelin + Uang tunai Rp. 3.000.000,-
Juara III : Blackberry Gemini + Uang tunai Rp. 2.000.000,-
Juara IV : HP Nexian + Uang tunai Rp. 1.500.000,- + 2 ticket waterbom
Juara V : Uang tunai Rp. 1.500.000,- + 2 ticket waterbom
Juara VI : Uang tunai Rp. 1.000.000,- + 2 ticket waterbom
Juara VII : Uang tunai Rp. 500.000,- + 2 ticket waterbom
Juara VIII : Uang tunai Rp. 500.000,- + 2 ticket waterbom
Juara IX : Uang tunai Rp. 500.000,- + 2 ticket waterbom
Juara X : Uang tunai Rp. 500.000,- + 2 ticket waterbom

Waktu perlombaan :
30 November 2009 pukul 00.00 WIB - 3 Maret 2010 pukul 00.00 WIB

Kata Kunci/ Keyword yang dilombakan :
Astaga.com lifestyle on the net

Informasi dan update Kontes SEO Astaga!com
Informasi dan update terbaru mengenai kontes, pengumuman pemenang, penyerahan hadiah akan diupdate secara berkala dan dapat dilihat di Astaga!com, selain itu kami akan memaksimalkan seluruh media online yang tersedia untuk menyampaikan info terbaru tentang kontes SEO Astaga!com. Silahkan bergabung dengan beberapa layanan berikut untuk tetap mendapatkan update dari kami.

* Twitter
* Facebook

Selain kedua layanan di atas kami juga akan melakukan update tentang kontes SEO Astaga!com di halaman UPDATE KONTES SEO ASTAGA!COM dan juga melalui email yang Anda daftarkan serta diblog karyawan dan staff IM-tech ( list blog dapat dilihat pada syarat dan ketentuan point 15 ), dengan demikian kami tidak mengharapkan adanya informasi yang tidak sampai ke peserta kontes, dan kami juga tidak mengharapkan adanya prasangka - prasangka buruk dari peserta hanya dikarenakan terlambatnya informasi sampai ke peserta.

Syarat dan Ketentuan Kontes SEO Astaga.com:

1. Jika Anda sudah terdaftar sebagai member Astaga!com maka Anda dapat mendaftar untuk mengikuti kontes di www.astaga.com/kontes-seo-astagacom, tapi bila Anda belum terdaftar sebagai member Astaga!com maka Anda harus registrsi terlebih dahulu, setelah itu baru Anda dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti kontes SEO Astaga!com.

2. Menyetujui seluruh syarat dan ketentuan lomba tanpa terkecuali.

3. Peserta harus memposting/menulis artikel dengan tema dan kata kunci Astaga.com lifestyle on the net di blog atau webnya masing masing.

4. Panjang artikel minimal 400 kata dan harus memberikan maximal 2 ( dua ) linkback ke artikel yang terdapat di astaga.com dengan anchor text Astaga.com lifestyle on the net. atau dapat menggunakan anchor lain yang masih berhubungan dengan lifestyle dan Astaga.com. Peserta dapat memilih sendiri artikel yang terdapat di Astaga!com untuk dilinkback. Ingat artikel bukan halaman depan Astaga!com. Untuk melihat list artikel Astaga!com silahkan kunjungi halaman ini.

5. Judul artikel bebas dan boleh menggunakan target kata kunci

6. Peserta harus mencantumkan alamat url postingannya atau url artikelnya, dan bukan nama domain web atau blognya pada saat mendaftarkan diri untuk mengikuti kontes. Artikel atau postingan yang tidak terdaftar dalam database kami tidak akan dianggap sebagai peserta lomba, sampai peserta tersebut mendaftarkan urlnya.

7. Selain membuat artikel untuk lomba, peserta juga dianjurkan untuk membuat artikel yang berisi informasi kontes, peserta boleh meng copy – paste artikel pengumuman kontes. Peserta tidak perlu mendaftarkan artikel yang hanya berisi informasi lomba ke Astaga!com, konfirmasikan artikel info kontes Anda ke alamat email aan[at]imt.co.id atau sales[at]imt.co.id untuk keperluan pengundian hadiah hiburan. selain itu ada 3 hadiah hiburan @Rp. 250.000,- untuk penyebar info kontes.

8. Peserta wajib membookmark artikelnya di yournews.astaga.com, ( Your News adalah layanan social bookmarking Astaga!com dan single signon dengan portal utama, jadi Anda tidak perlu mendaftar lagi, silahkan gunakan username Anda di Astaga!com untuk login ke Your News ) artikel yang tidak terdapat di yournews.astaga.com dianggap tidak memenuhi persyaratan lomba, dan akan dinyatakan gugur, meskipun peserta tersebut sudah mendaftakan artikel kontesnya di Astaga!com.

9. Artikel atau postingan yang semata-mata hanya berisikan atau memberikan informasi berita kontes tidak akan dimasukan dalam lomba. Jadi seandainya pada akhir batas perlombaan terdapat artikel berita kontes yang masuk dalam 10 besar, artikel atau postingan tersebut tidak termasuk pemenangnya. Dan akan digantikan oleh artikel pada urutan berikutnya.

10. Peserta dilarang menggunakan domain utama ataupun subdomain yang mengandung target kata kunci, hal ini dijelaskan pada tanya jawab Kontes SEO Astaga!com poin ke-5

11. Blog ataupun Artikel tidak boleh menyinggung SARA, berbau pornografi dan melanggar undang undang yang berlaku di Republik Indonesia.

12. Pemenang kontes adalah peserta yang blog atau situs webnya (url postingan dan bukan nama domainnya saja) tercantum di Google.co.id dengan string google.co.id/search?hl=id&q=astaga.com+lifestyle+on+the+net pada tgl 3 Maret 2010 pukul 00.00 WIB, dan berada diurutan ke 1 sampai 10. Jika pada urutan 1 sampai 10 terdapat situs lain yang tidak ikut berpartisipasi dalam kontes SEO astaga!com, maka situs tersebut bukanlah termasuk sebagai pemenang, posisinya akan digantikan oleh situs/blog yang ikut berpartisipasi dalam lomba pada urutan sesudahnya.

13. Panitia berhak meninjau ulang peraturan seperti menambah, mengurangi peraturan menyesuaikan dengan perkembangan kontes lomba.

14. Peserta wajib memasang banner kontes seo Astaga!com di blognya.

15. Meskipun mungkin tidak ada pengaruhnya terhadap kontes SEO Astaga!com, tapi kami tidak mengijinkan seluruh blog atau situs pribadi karyawan dan staff PT. Indonesia Media Technologies atau IM-tech untuk ikut berpartisipasi dalam kontes ini. IM-tech adalah perusahaan yang membawahi Astaga!com dan Kafegaul.com. Daftar blog yang tidak boleh mengikuti kontes ini.

planet-orange.org
charmdevo.com
minoritas.org
belida.com
global9.net
arkalandra.com
kasusnews.co.cc
tominala.blogspot.com
aridhoa.blogspot.com

Daftar blog ini akan terus di update!

Bila ada yang perlu ditanya, silahkan kunjungi halaman Tanya Jawab Kontes SEO Astaga!com

Astaga.com lifestyle on the net

Astaga.com lifestyle on the net merupakan kontes seo terbaru yang diadakan oleh situs portal terkenal Astaga.com yang merupakan salah satu situs portal besar diantara situs-situs portal besar lainnya. Ungkapan Astaga.com lifestyle on the net merupakan ungkapan yang sangat tepat ditujukan untuk situs Astaga.com, Mengapa demikian? Karena Astaga.com merupakan situs lifestyle lengkap yang bisa diandalkan sebagai panduan gaya hidup online.

Memang ada sebagian orang tidak begitu mengenal Astaga.com di tengah begitu banyaknya orang mengenal dia, mungkin dikarenakan banyak situs-situs portal lain yang lebih ramai dipublikasikan di telinga mereka dibanding Astaga.com. Akan tetapi tidak ada salahnya bila mereka mencoba untuk sekedar jalan-jalan dan melihat-lihat apa saja sebenarnya yang ada di Astaga.com. Ternyata begitu lengkap, mulai dari rubrik Your News dengan sajian berita-berita hangatnya seperti berita tentang Ada Tayangan Tidak Mendidik di Infotainment. Kemudian rubrik gaya hidup yang mengupas tuntas tentang segalanya yang ada dalam gaya hidup masyarakat seperti informasi tentang Atlet Atletik Indonesia Kenakan Sepatu Teringan. Kemudia rubrik selebriti yang tentunya membahas segala seluk-beluk para selebritis ataupun orang-orang ternama seperti informasi tentang Alec Baldwin Sumbang Rp 10 Miliyar Untuk Beasiswa. Kemudian rubrik Senema yang menyuguhkan perkembangan dunia perfilman internasional seperti informasi tentang Akan Ada Sekuel Terminator. Kemudian rubrik musik yang mebahas lengakap perkembangan dunia tarik suara. Dan masih banyak lagi rubrik-rubrik lainya yang tidak kalah seru seperti ; ragam, zodiak, polling, galery dan masih banyak lagi, dimana semuanya disajikan secara apik dan menarik, sehingga kita tidak jenuh untuk mengkonsumsinya. Itulah mengapa astaga.com patut diacungi jempol dan dijuluki dengan sebutan Astaga.com lifestyle on the net, karena memang sesuai dengan keadaan yang baru dilihat bersama tadi.
Sudah banyak orang yang mengakui keunggulan Astaga.com dibanding situs-situs portal yang lainnya, ini terbukti dengan banyaknya orang yang telah berkunjung kesana. Bila tidak percaya lihat saja traffik kunjungan yang ada, itu sudah dapat membuktikan bahwa Astaga.com memang merupakan situs portal unggulan yang berada di tengah-tengah perkembangan berbagai macam situs portal yang tumbuh pesat seperti tumbuhnya jamur di musim penghujan.
Nah ayo tunggu apa lagi. Yuk kunjungi situs lifestyle astaga.com. Jadikan sebagai rujukan utama segala hal yang berkaitan dengan gaya hidup kita. Mulai dari mencari berita-berita penting, ilmu pengetahuan, dan segala hal yang terdapat di situs tersebut dan dapat dimanfaatkan sebagai kebutuhan akan informasi dan ilmu pengetahuan. Kita tidak perlu membeli koran dan majalah bila apa yang kita cari itu sudah ada di astaga.com. dan kepada astaga.com semangat terus, ayo maju. Jadikan Astaga.com menjadi situs portal yang akan membawa manfaat untuk kemajuan nusa dan bangsa yang kita cintai ini.

Saturday, December 19, 2009

Health Care Reform


Health is one of the most important components of attention in the social security system. In Act No. 23 of 1992 on Health stated that the government develop, nurture and encourage the implementation of health care financing which is done praupaya. The meaning of praupaya is financing fees that were paid in advance for a certain period. Health care is meant is a series of efforts to provide health coverage for participants and consists of various types and health service activities that are improving health, prevention and cure diseases (Ghufron, 200). Health care efforts include basic health care are required to follow.

Health sector reform is no longer a new language. It's just that the agenda needs to be returned as a basis for further development. If simplified, the health reform agenda forward will be more public participation in formulating and conducting health aspects with minimal government intervention. Empowering communities to measure the success and interest of the poor become its universality acceptance requirements.
Gunawan Setiadi, a doctor and a master's in health, revealed some reasons why people can organize their health, and better than the government, among others:
(a) greater public commitment than paid employees;
(b) more people understand the problem itself;
(c) the community can solve problems, whereas professional / government simply provide services;
(d) the public is more flexible and creative;
(e) communities are able to provide cheaper services; and
(f) standards of behavior more effectively enforced by the community than bureaucrats or health professional.
The views on top appears to be reasonable enough to see the work ethic of the low tendency of bureaucrats and health professionals for this. It is time for the health organization initiated by the community itself, so the meaning of healthy living into a new culture, wherein up trust, respect for the rights of life and norms menyuburnya other humanitarian. Model-based health organization empowerment (empowerment) must be arranged in a rational way by as much as possible to involve all relevant stakeholders.
Thus, health development priorities as far as possible is more directed to the poor - the majority of their number and have many rights taken away for this. For that, the target of government subsidies in the health sector needs to sharpen the road include:
First, increase the budget for health programs related to the many poor people. For example infectious disease eradication programs, services, maternal and child health and nutrition.
Until now, as a developing country Indonesia is still faced with the problem, especially the limited access of the poor to quality health services and affordable. A study conducted by Thabrani (2005) states that 10 percent of wealthy people in Indonesia have access to health facilities in 12 times greater diandingkan 10 percent of the poor. While out of pocket expenditure is regressive, so the added weight to the cost burden on the responsibility of low-income communities.
Exemption fees for services in health centers in some areas and city districts, it did not increase the poor's access to health services. Research conducted by Susilowati (2004) found that access was more frequently used by large urban population (34.4%) compared with rural residents (26.9%). While in fact the most vulnerable groups to health care in rural areas (25.2%) than urban (17.7%). This means that injustices have occurred in health care financing as a government subsidy enjoyed by the people actually capable of.
Although the government has endeavored to develop various public health programs, increased investment there is the health service, improving service quality, decentralized health system, but public access to health services remains a major problem contributing to poverty. The main cause of this whole problem lies in the limited public access to health insurance system. The question now is how far health and social security is understood as a tool and prerequisite for overcoming the problem of poverty, economic growth and development and the extent to which this issue was held in the policy effective and coherent.

Health Insurance Policy in Indonesia

In the Universal Declaration of Human Rights, declared health a fundamental human right. It required a system that can guarantee the fulfillment of these basic rights. Regarding health insurance in the international world has been set in the UN Declaration on Human Rights dated December 10, 1948 concerning the health and welfare rights, health insurance, disability and old age. Health insurance is also regulated in the ILO Convention No.102 thn 1952. In Indonesia, Health insurance mandated by the 1945 changes in Article 28H Paragraph (1) which states that "Everyone has the right to live in physical and spiritual welfare, residence, and a good environment and healthy and are entitled to health services". Furthermore, in Article 28H Paragraph (3) confirmed again that "Every person has the right to social security in order to develop oneself fully as a dignified human being". As a form of implementation of the mandate of the 1945 Constitution, in 2001, through TAP MPR MPR No.X/MPR/2001 assigned to the President of Indonesia to establish the National Social Security System. On October 19, 2004, the Indonesian government finally set the Law No.40 of 2004 on National Social Security System.
In the Navigation Act, the social security system was built to be able to overcome the problems that can cause people to be poor such as sickness, accident, death, old age, retirement and disability. This system is also built to guarantee the basic living needs and to promote the health and social welfare. Unfortunately, the articles in the Navigation Act is not fully able to reach people who become poor because of loss of jobs or people with social welfare issues.
The implementation of social security has long been a part of real community life in local communities. Most local communities are familiar with the term rice barns, jimpitan, fees and social gathering as a way of managing social security on a small scale. but the state has a very big role to influence the availability of well-being. The role of this country due to: (1) the State has the capacity to determine the policy, which will affect the service (c / expenditure policies). State could decide who will be allowed to become a provider or not, determine their qualifications, determine how the service delivery mechanisms and regulate the quality and quantity of service., (2) The state may participate directly in the provision of services and benefits, (3) the State can play a role in planning and oversee service delivery, (4) The State can also play a role in providing direct assistance, provide fiscal support and subsidies (Thabrani, 2005).
In Act No.6 of 1974 on Basic Provisions of Social Welfare, development in the field of social welfare embodied in the government efforts that include:
1. social assistance to citizens of both individuals and groups who have lost their social roles or become victims of disasters, whether natural or other causes.
2. Social welfare standard maintenance through the implementation of a social security system,
3. Guidance, training and social rehabilitation including peyaluran into the community to citizens of the affected their ability to sustain life.
4. Development and social counseling.
But according to the identification Lindenthal (2004) the general characteristics of the social security system developed in Indonesia are:
• limited in scope and only serve minority populations, namely civil servants, armed forces and a small part of the private sector.
• Dependence on family and community in providing informal social protection is very high
. • a very limited dependence on the employer / company due to the inability of labor laws to accommodate the needs of social security for workers.
• Options are limited to social security for workers in the private sector
• Social benefits package that is relatively more comprehensive for civil servants and armed forces
• social benefits (social assitance / services) is not sufficient for poor people where the level of leakage and very high administrative costs.
• public health system is not adequately funded resulting in the inability to provide public services are also inadequate.

Friday, December 11, 2009

The Impact of The Naruto Toward The Aggressively Children Behavior


The backgrond of the study is the emerging of some cases happen in a number of areas in Indonesia about the increasing nunber of aggressively behavior of school age children after they frequently wacth the action films on television, especially the Naruto film show.

The study attempts to know whether the similar deviation also occurs around our society, especially in the Palangka Raya Darul Tazkiyah Orphan Home as the place of the study. The main aim of the study is to observe some problems: Does the intense of watching Naruto Film show give impact to the aggressively children behavior?, How does the Naruto Film show give impact to the aggressively children behavior?’ and what are the efforts to be done, as an avoidance, to the children who have never been influenced yet and what are the efforts to be done, as a given solution, to the children who have been already influenced?. Therefore the objectives of the the study are (a) to know the intense of watching Naruto film show that can give inpact to the aggressively children behavior; (b) to know how the Naruto film show can give impact to the agsressively chidrent behavior, and (c) to know the effors to be done by Palangka Raya Darul Tazkiyah Orphan Home, as an avoidance to the children who have never been influenced yet and (d) as a given olition to the children who have been already influenced.
The study applied descriptive qualitative method to collect the data. The strategy used in the study used in the started from conducting field observation at the Palangka Raya Darul Tazkiyah Orphan Home in order to closely observe whether the object of the study was accurate or not. Then, if it was accurate, the researsher did some social approaches while interviewing the subject of the study in dept. Meanwhile, documentation was applied as strengthening the data which would be compared in analyzing an validating the data. If the needed data obtained. The process of analyzing and validatind the data would be done using triangulatiom method. That was, comparing the obtained data from the result of observation and interview with the document and the additional data of the informants as data sources.
The subjects of the study were the children of Palangka Raya Darul Tazkiyah Orphan Home who were determined using porposive sampling. The number of the subjects was 10 students living in the Orphan Home. The ten children werw socially approached while they were observed their daily behavior. Then, from the ten children, the researcher obtained the the data about the impact of the Naruto film show to the aggressively children behavior at the Orphan Home.
The study showed that the Naruto film show absolutely gave impact to the aggressively children behavior at the Palangka Raya Darul Tazkiyah Orphan Home. The level of of impact was on moderate level with some consideration:
a.Large intensity of watching a Naruto film show that can impact the aggressively children at the Darul Tazkiyah Orphan Home have different levels of each child, can not even reveal exactly when it was the influence of watching
b.The Naruto film show the impacting of aggressiveness children at the Darul Tazkiyah Orphan Home at the level of being, is seen from the level of each subject
c.Some of the things that made the Orphanage as a precaution against children not impacted in the Naruto movie Orphanage Darul Tazkiyah are as follows: (1) Set the watch schedule, (2) Increase of religious learning, (3) Supervision over time, and, (4) Direct advice on behavior improperly
d.Some of the things that made the Orphanage as a solution to the impacted children have Naruto movies at the Darul Tazkiyah Orphan Home is as follows, (1) Set the watch schedule, (2) Provide other entertainments as a counterweight, (3) more stringent oversight
The results of the study was basically based on measuring some behavior indicator which were used as a guideline to measure the level of impact occurred. Of the data analysis, it was found that there werw some phenomena of impact of the Naruto film show to the aggressively children behavior at the Palangka Raya Darul Tazkiyah Orphan Home. This proved that the impact of the Naruto film of the aggressively children behavior at the Palangka Raya Darul Tazkiyah Orphan Home could be as reference for the impact of the Naruto Film show to the aggressively children behavior at other place around us.

Monday, November 23, 2009

Kesombongan Hati


Hallo teman-teman, saya ingin sedikit berbagi cerita dengan kalian tentang pengalaman pribadi yang saya rasa ini sangat sering dialami setiap orang. Namun saya rasa tidak semua orang memiliki kepekaan untuk membaca pengalaman hidupnya (bukan berarti saya memiliki hal itu lho he...3x). Namun kita semua berharap kita bisa sensitif dengan apa-apa yang telah kita jalani. Nah... begini ceritanya...

Bermula ketika saya akan mengikuti sebuah sidang karya ilmiah, kebetulan saya terkena jadwal yang kedua. Ketika sedang menyaksikan penampilan teman yang maju lebih dulu, saya menyaksikan para penguji satu per satu melakukan eksekusi terhadap tiap lembar hasil penelitian yang dibuat oleh teman saya ini. Kesalahan demi kesalahan mulai ditemuakan disana-sini. Keritikan dan masukan mulai silih berganti keluat dari tiap penguji, mulai dari yang lemah-lembut dan menyejukkan sampai yang begitu menekan hati. Saat itu terbetik dalam hati saya "ah... seandainya saya yang di situ tidak mungkin akan separah itu". Perasaan bangga mulai terbetik satu-demi satu dalam hati, membuat hatiku berbunga-bunga dibuatnya.
Setelah selesai peserta pertama, maka tibalah giliran yang kedua, yaitu saya. Setelah melakukan persentasi secukupnya, mulailah para penguji mengintrogasi tiap apa yang telah saya buat. Satu persatu koreksi dari mereka keluar bagaikan air terjun yang langsung menghujam dan membasahi ruang hati. Tanpa diduga ternyata apa yang saya miliki disoroti lebih tajam dari peserta berikutnya. Yang lebih mengejutkan lagi, ada beberapa poin dalam persentasi yang saya anggap itu merupakan kata-kata yang keluar tampa disengaja (keceplosan gitu) menjadi bahan untuk mengobrak-abrik hasil karya ilmiah yang saya buat. Akhirnya, selesai dengan peringkat yang setandar, jauh di bawah peserta sebelumnya yang saya anggap sangat banyak kesalahannya. Dalam hati saya berucap "yah.. sudahlah, namanya juga pengalaman hidup". Namun dalam perjalanan pulang tiba-tiba saya tersentak, teringat tadi ketika sebelum maju ada terbetik dalam hati yang paling dalam perasaan lebih baik dari orang lain, Astaghfirullohaladzim..... ternyata ini teguran dari Yang Maha Cinta Kasih, Alhamdulillah Allaoh telah mengingatkan diri ini dari sebuah sikap tercela yang sangar berbahaya, sekalipun hanya sebedsar kuman di tengah lautan dan letaknya di dalam hati yang paling dalam. Semoga ini bisa menjadi renungan kita semua, amiin.....

Monday, November 16, 2009

Konsekwensi Seorang Bloger

Sebelum memasuki dunia baru, sudah barang tentu seseorang harus mengetahui sepertiapa dunia yang akan dimasukinya. Baik itu yang berkenaan dengan suasana, keunggulan, kekurangan dan juga konsekwensi apa yang akan dihadapi ketika berada didalam dunia tersebut, Demukian juga dunia blog.

sebelumnya mungkin kita tidak pernah terpikir bahwa dunia belog memeiliki hal-hal yang harus dilalui oleh setiap bloger. Selama ini mungkin kita hanya memandang bloger hanya merupakan hal sampingan yang dijadikan tempat pelarian dari kejenuhan, atau tempah menumpahkan segala isi hati, atau hal-hal lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Memang tidak salah, tapi perlu diperhatikan adalah, kita sekarang berada di dunia yang memiliki aturan yang harus kita sadari hal itu harus diikuti. Sebagai contoh saja, dalam aturan memposting kita setidaknya harus tahu adab menulis seperti yang dilakukan di dunia nyata, asas plagiator yang selama ini mungkin sangat digemari tentu saja sangat tidak diharapkan untuk dilakukan. Betapa tidak, ketika kita menulis sebuah artikel dengan segala perjuangan, kemudian setelah diposting di blog, eh ternyata ada yang mengkopynya. Coba bayangkan bagaimana rasanya seseorang yang kehilangan sesuatu. Dan juga masih banyak contoh lainnya. Yang tidak akalh penting adalah, sekalipun sebagian kita masih menganggap ngeblog sebagai sampingan tapi yang dikesampingkan, karena blog sperti rumah kita yang harus selalu dirawat, ya,,, lagi-lagi kita harus menyisihkan waktu, tenaga dan dana pastinya he... he... he..., namanya juga konsekwensi. Selamat ngeblog, maju terus bloger Indonesia...

Tuesday, October 27, 2009

SEO Perdanaku


Awalnya aku tidak begitu mengerti apa itu SEO, membayangkannya saja tidak pernah. Tetapi beberapa saat yang lalu, seorang teman mengajak untuk ikut kontes SEO, wew kaya'nya perlu ada pembelajaran baru he.. he.. he.... Akhirnya aku berkelana kesana-kemari menjari info tentang SEO. Ketemu dech, tapi setelah tau apa itu SEO, suatu hal yang rasa-rasa di luar kemampuanku.

Tawaran pertama ditangguhkan dulu. Muncul tawaran kedua, nah saat ini baru coba-coba untuk memberanikan diri ikut coba-coba. Memang untuk mencapai posisi teratas merupakan suatu hal yang mustahil bagi bloger pemula seperti saya, tapi saya rasa tidak ada salahnya untuk mencoba. Nah saat ini saya mencoba untuk ikut laga SEO kerja keras adalah energi kita yang selenggarakan oleh Pertamina. mohon dukungan dan do'anya, sayapun terbuka untuk saling mendukung kepada teman-teman yang memerlukan dukungan. Semangat dan ayo maju para pemula.... semangat....

Monday, October 26, 2009

Kerja Keras Adalah Energi Kita


Kerja keras adalah energi kita merupakan sebuah kalimat motivasi yang dapat dijadikan sebagai motivator bagi diri kita. Sudah menjadi hal yang pasti bahwa sebuah kerja keras akan menghasilkan energi yang luar biasa bagi diri kita yang akan dapat menghidupkan dan mensejahterakan diri menuju hal yang lebih baik dan lebih sempurna.

Untuk memajukan peradaban yang lebih beradab, maka kerja keras adalah energi kita yang dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam mengukur kemajuan sebuah negeri. Mengapa demikian ? Karena bangsa yang maju adalah bangsa yang mau bekerja keras, bangsa yang tidak menyukai kesia-siaan, dan bangsa yang membenci akan pengangguran diri.
Selain dari itu, kerja keras adalah energi kita yang akan digunakan untuk memompa semangat kemajuan, memotifasi kemauan diri yang kuat, dan menarik keterbelakangan menuju sebuah fajar kejayaan. Tanpa adanya kerja keras, maka keaadaana akan tetap statis tanpa ada pergerakan yang berarti.
Kemuadian yang tidak kalah penting adalah, kerja keras adalah enegri kita yang akan memaksa terjadinya sebuah perubahan pada suatu komunitas manusia. Seperti yang dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam surah Ar-Ra’du ayat 11 yang berbunyi: “...Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. ...”. Agama sendiri menyatakan bahwa kerja keras merupakan sebuah eneri perubaha.
Oleh karenanya, kerja keras adalah energi kita yang akan menjadi camuk bagi diri kita untuk bisa maju dan lebih maju lagi. Sehingga, dengan adanya semangat kerja keras, mari sama-sama kita bengun negeri Indonesia yang tercinta ini bersama – sama dan saling menjaga persatuan dan kesatuan, karena itulah modal pertama, tanpa adanya persatuan dan kesatuan, mustahil kerja sama akan terbentuk.
saya rasa begitu juga yang harus dilakukan olek PT Pertamina terhadap Indonesia kita tercinta ini. Apabila kerja keras telah dilakukan, maka yang terpenting sekarang bagi pihak pertamina adalah pengawasan. Jangan sampai proses distribusi kesejakteraan ditumpangi oleh pihak-pihak tertentu yang memiliki misi preribadi. Semangat untuk Pertamina. Semoga sukses selalu.

Friday, October 23, 2009

Menyikapi "Koran Toilet Paper Roll"


Lagi dan lagi, mungkin itu yang terbetik dalam diri kita bila mendengan perkembangan akhir-akhir ini, ada-ada saja ulah kaum kuffar untuk melecehkan agama Alloh. Entah ini sebagai teguran dari Alloh, atau sebagai ujian untuk mengetes kualitas kecintaan kita kepada-Nya, kepada Rasul-Nya dan kepada ajaran yang diturunkan-Nya. Yang pasti apapun itu, kita harus evaluasi dan bagaimana kecerdasan kita menyikapinya.

Mungkin sebagian kita sudah banyak yang tau perkembangan terakhir dunia bagaimana aksi kaum kuffar dalam kegiatan mereka untk memojokkan Islam, kalau memang ia tidak apa-apa, saya sekedar mencoba untuk beropini ria di sini. Yaitu ada sebuah komunitas di situs jaringan Sosial yang bernama Facebook yang menamakan diri mereka "Koran Toilet Paper Roll", entah apa maksudnya, yang jelas mereka menampakkan beberapa produk baru berbentuk tissu toilet yang bertuliskan ayat-ayat suci AlQur'an , bukan cuma itu, ada beberapa toilet yang dihiasi dengan gambar-gambar mushaf AlQur'an (na'udzubillahi min dzalik). Ini merupakan tindakan yang sangat keterlaluan, entah ini apa hikmahnya untuk kita, yang pasti ini menjadi cambuk untuk kita agar lebih membuka mata lagi tentang kejadian-kejadian di dunia. Oleh karenanya mari kita berbuat sesuatu, sekalipun itu kecil namun kita sudah berniat untuk bersama-sama menjunjung Agama kita. Apa gerakan itu, saya dan teman-teman ikut dalam gerakan baikot Facebook untuk tidak online selama tiga hari, mulai tanggal 24 samapi 27 Oktober 2009 dengan harapan pihak admin Facebook mau menutup group itu. Mari kita melakukan sesuatu sekalipun itu kecil.

Thursday, October 22, 2009

Teroris !!! Lembaga atau Individu ???


Beberapa waktu lalu kita dikejutkan oleh beberapa aksi penggerebekan yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Dimana dalam beberapa penggerebekan itu berhasil ditangkap dan dilumpuhkan beberapa gembong teroris yang selama ini dicari-cari, baik itu pelakunya maupun para pendukungnya. Kejadian-kejadian tersebut membawa dampak dan opini yang beragam di tengah-tengah masyarakat kita yang kemudian menimbulkan beragam pertanyaan pula. Antara lain setidaknya dalam diri kita terbetik kata Teroris !!! lembaga atau individu ??? yang menjadi pelakunya ???

Bila kita melihat aksi apart keamanan setelah kejadian, ada hal-hal yang mengusik pikiran sebagian kita, mungkin termasuk saya, lembaga tempat sang pelaku bernaung atau tempat mereka bekerja atau mungkin yang pernah tersangkut-paut dengan para tersangka ikut kebanjiran dampak negatif dari ulah kegiatan mereka, seperti yang diberitakan di beberapa daerah belakangan ini. Padahal bisa jadi sang pelaku hanya menggunakan lembaga-lembaga tersebut sebagai tameng atau mungkin hanya sebagai tempat berteduh yang tidak ada sangkut pautnya dengan kegiatannya. Ia kalau semua dugaan tentang keterkaitan itu benar, kalau salah ????? Maka tidak bisa kita bayangkan bagaimana nasib lembaga-lembaga tersebut yang notabene selama ini mereka berusaha untuk melayani masyarakat dan ummat menjadi hamcur luar-dalam. Nama baiknya hancur dan lembaganya pun disegel. Kita berdo'a bersama, mudah-mudahan aparatur negara yang diberi amanah oleh Alloh untuk menangani kasus ini diberikan kekuatan untuk berfikit bening dan cerdas, agar apa yang kita khawatirkan bersama itu tidak terjadi. Amiiin.....

Thursday, October 15, 2009

Istilah Pengkotak Umat


Teman-teman mungkin pernah dengar beberapa istilah yang dikaitkan dengan para pemeluk agama dengan alasan disesuaikan menurut kadar kualitasnya. Seperti awam, fundamental, moderat, garis keras, dan sebagainya. Sekilas memang itu merupakan istilah biasa, namun dampaknya ternyata luar biasa bagi kehidupan umat beragama. Apa dampaknya ???

bila kita amati, para pemeluk agama yang menjalankan ajaran agamanya secara menyeluruh dan selalu mencari kesempurnaan, maka akan melekat pada dirinya sebuah sebutan sebagai kaum fundamentalis. Lian lagi halnya dengan yang sedikit berbeda, maka ada lagi istilah lain, yaitu kaum moderat. Bagi mereka yang rendah pemahamannya, disebut kaum awam dan sebagainya. Memang secara kasat mana tidak ada dampak yang begitu terlihat, namun dalam kehidupan bersosial dan bermayarakt, setidaknya istilah-istilah ini akan mengkotak-kotakkan umat ke dalam petak-petak yang akan membatasi ruang mereka. Masyarakt akan memandang ekslusif keberadaan mereka, sehingga akan menjadi tersa asing di tengah-tengah kerumunan. Sehingga setidaknya kita perlu cermati kembali beberapa istilah tersebut, sehingga diri kita tidak terjerumus nantinnya kedalam hal-hal yang merudak ini.

Wednesday, October 7, 2009

Newbie Bloger


Hai dunia, apa kabarnya ? Perkenalkan saya adalah seorang yang baru memasuki dunia baru yang disebut dunia blog. Entah pantas atau tidak saya disebut bloger itu tidak penting menurut saya, yang penting adalah bagaimana saya bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman baru dari dunia baru ini. Mungkin begitu banyak hal yang harus dilalui, baik itu ada atau tidak dalam sebuah aturan, namun sudah menjadi sebuah kewajiban bagi seorang manusia untuk belajar dan belajar mengenai apa-apa yang ada disekitarnya, baik itu dunia nyata maupun dunia maya.
Kalau sepintas diamati, ada beberapa istilah blog yang terasa masih begitu asing, namun syukurnya banyak bacaan yang mendukung akan hal tersebut. Sebagai contoh adalah makna Bloger itu sendiri, kemuadian Posting, Entri, Dasbor, Feed, Atom, Tag, Meta, SEO,dan sebagainya.
Oleh karenanya bagi bloger-bloger master saya ajukan sebuah proposal permohonan untuk bimbinganya :-), karena untuk menjadi seorang master itu setidaknya kita harus bisa bersahabat dengan para masternya pula. Oke semua, salam bloger, mari sama-sama kita ciptakan semangat go blog yang lebih meriah, semangat ....

Wednesday, September 16, 2009

Gagalkah Ramadhanku ? ? ?


"Betapa banyak orang yang berpuasa tidak ada nilai baginya kecuali lapar dan dahaga. Dan betapa banyak orang bangun malam tidak ada nilai baginya selain terjaga (tidak tidur) dan kepayahan" {HR Nasa'i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim}
Demikian sabda Nabi saw dalam sebuah haditsnya yang menggambarkan beragam bentuk output Ramadhan, sekarang yang perlu kita muhasabah adalah diri kita, sukses atau gagalkah Ramadhan kita ?????
Apabila kita amati secara seksama menggunakan dalil aqliyah kita, maka ada bebrapa indikator yang bisa kita jadikan bahan untuk memuhasabah diri kita, apakah kita termasuk dalam kelompok orang-orang yang gagal Ramadhan atau tidak. Nah sekarang akan coba kita uraikan indikator-indikator tersebut :
1. Ibadah di luar Ramadhan tidak jauh beda pada saat Ramadhan
Apabila di luar Ramadhan amalan-amalan ibadah kita tidak jauh beda pada bulan Ramadhan, maka perlu diwaspadai, ada gelagat tidak baik dalam diri kita. Tidak jauh berbeda bukan berarti sama, akan tetapi mungkin mengalami kemajuan namun dengan persentase yang sangat kecil, misal di luar Ramadhan rajin sholat lima, di dalam Ramadhan juga rajin, cuma yang membedakan antara Ramadhan dan tidak hanya sholat tarawihnya saja, tidak ada keinginan untuk menambah amalan yang lainnya.
2. Amalan Ramadhan tidak memberi makna untuk diri
Bulan Ramahan merupakan bulan dengan beribu-ribu amalan dan berjuta-juta fadhilah, sudah barang tentu semua amalan itu bila dikerjakan dengan ikhlas dan antusias akan membekas pada pribadi-pribadi yang mengamalkannya, sebagai contoh dengan berpuasa akan mengasah kejujuran seseorang. Namun bila begitu banyaknya amalan yang dilaksanakan hanya serasa melakukan rutinitas tradisi tahunan, terasa biasa-biasa saja tanpa ada makna yang mewarnai kepribadian. maka gelagat ini pun perlu dicurigai.
3. Warna Ramadhan hilang di 10 hari terakhir
Sepuluh hari terakhir merupakan saat yang paling menentukan, dimana saat itu merupakan penetuan yang akan menetukan apakah orang tersebut sukses atau gagal Ramadhannya, fadhilah setiap amalpun melonjak levelnya, namun terkadang sebagian dari kita malah futur diakhir Ramadhan, bahkan ada yang sudah tidak merasakan lagi nuansa Ramadhan, aktivitas pindah ke pasar-pasar dan mall-mall dengan alasan untuk mempersiapkan hari lebaran. Sungguh aneh memang, Rasulullah dan para sahabatnya selalu bersedih di akhir Ramadhan karena takut ditinggal Ramadhan, sedangkan kita bersuka-cita. Apabila gelagat ini muncul pada diri kita, maka ini pun perlu dicurigai.
Itulah sedikit beberapa indikator diri-diri yang gagal Ramadhan yang bisa penulis angkat, bila ada yang ingin menambahi, silahkan dikomentari.
Yaa Alloh, lindungilah pribadi-pribadi kami dari kegagalan Ramadhan......


Saturday, September 12, 2009

Akhir Ramadhanku

Tanpa terasa kita sudah memasuki sepertiga akhir dari bulan Ramadhan. Entah persaan yang mana yang benar yang muncul dari dalam hati ini. Terkadang an-nafs yang tidak menginginkan kedatangan Ramadhan bersuka cita dengan akan berakhitnya Ramadhan, namun hati tempat bertenggernya iman tentu akan sangat sedih, karena bulan mulia yang dulu ditunggu-tunggu akan segera berlalu. Namun terlepas dari itu, ada satu malam mulia yang terdapat di akhir Ramadhan, malam apakah itu, tiada lain dia adalah malam Lailatul Qadr, malam yang nilai kemualiaannya menyamai 1000 bulan, subhanalloh....
Di dalam Alqur'an, tepatnya dalam surah al-Qodar ayat 1 - 3 dijelaskan dengan gamblang tentang keutamaan malam Lailatul Qodr ini. Di malam itu Alloh menurunkan beribu-ribu keutamaan kepada hambanya yang memburunya. Yang perlu digaris bawahi adalah, keutamaan yang begitu besar itu hanya akan diterima oleh mereka yang bersungguh-sungguh mencarinya, yaitu melalui i'tikaf dengan memperbanyak berbagai macam ibadah. Selama ini ada beberapa cerita aneh yang pernah kita dengan bahwa lailatul qodr turun kepada mereka yang sedang jalan di tengan sawah, yang sedang tidur nyenyak dan sebagainya yang pada mereka tidak ada sama sekali tanda-tanda melakukan i'tikaf, namun wallohu a'lam kalau itu memang benar adanya, namun kita tetap selalu berkeyakinan bahwa sebuah keutamaan itu akan dicapai bagi mereka yang benar berusaha mengejarnya.
Oleh karenanya, ayo kita perkuat ghiroh kita untuk sama-sama mengejar keutamaan besar itu, jangan sampai terlewat sia-sia dan hanya kita habiskan untuk tidur semalam suntuk saja.


Sunday, August 30, 2009

Menjaga Hati, Lisan, Mata dan Telinga

Sumber Hidayatullah.com
Imam Al-Ghazali mengatakan, mereka yang selamat dalam Ramadhan jika berada dalam kategori khususul khusus atau al-Khawwas. Mereka menjaga telinga, mata, lisan, tangan dari maksiat

Jika ada yang bertanya, sudah berapa kali anda berpuasa Ramadhan? Tentu kita bisa menjawabnya dengan mudah. Tapi jika pertanyaan itu diteruskan, apa hasil puasa anda selama itu? Terhadap pertanyaan tersebut, biasanya kita sulit menjawab. Mengapa? Dibandingkan dengan hikmah dan fadhilah yang ditawarkan Ramadhan, rasanya terlalu sedikit yang telah kita capai.

Revolusi kejiwaan yang semestinya terjadi setelah kita berpuasa sebulan penuh hingga puluhan kali Ramadhan masih juga belum kunjung tercapai. Yang terjadi justru hanyalah rutinitas tahunan: siang hari menahan diri dari lapar dan dahaga, selebihnya tidak terjadi apa-apa.

Imam Al-Ghazali mengelompokkan kaum Muslimin yang berpuasa dalam tiga kategori. Pertama, mereka yang dikelompokkan sebagai orang awam. Kelompok ini berpuasa tidak lebih dari sekadar menahan lapar, haus, dan hubungan seksual di siang hari Ramadhan. Sesuai dengan namanya, sebagian besar kaum Muslimin berada dalam kelompok ini.

Kedua adalah mereka yang selain menahan lapar, haus dan hubungan suami isteri di siang hari, mereka juga menjaga lisan, mata, telinga, hidung, dan anggota tubuh lainnya dari segala perbuatan maksiat dan sia-sia. Mereka menjaga lisannya dari berkata bohong, kotor, kasar, dan segala perkataan yang bisa menyakiti hati orang. Mereka juga menjaga lisannya dari perbuatan tercela lainnya, seperti ghibah, mengadu domba, dan memfitnah. Mereka hanya berkata yang baik dan benar atau diam saja.

Dikisahkan dalam kitab Ihya-ulumuddin, bahwa pada masa Rasulullah saw ada dua orang wanita. Pada suatu hari di bulan Ramadhan, saat mereka sedang berpuasa, rasa lapar dan haus tak tertahankan lagi hingga hamper-hampir saja menyebabkan keduanya pingsan. Maka diutuslah seorang pria untuk menghadap Rasulullah saw untuk menanyakan, apakah mereka boleh membatalkan puasanya. Rasulullah saw tidak langsung memberi jawaban, akan tetapi beliau justru mengirimkan sebuah mangkok, kemudian berpesan kepada utusan tersebut: “ Muntahkan
ke dalam mangkok ini apa yang telah dimakan”.

Peristiwa ini nampaknya mengundang perhatian banyak orang. Mereka yang menyaksikan peristiwa itu sangat terkesima melihat salah seorang wanita itu memuntahkan darah segar dan daging lunak sebanyak setengah mangkok, wanita satunya lagi pun memuntahkan hal yang sama hingga mangkok tersebut menjadi penuh. Setelah itu Rasulullah bersabda: “Dua perempuan tadi telah merasakan apa yang oleh Allah dihalalkan bagi mereka dan telah membatalkan puasa mereka dengan melakukan hal-hal yang dilarang Tuhan. Mereka telah duduk bersama dan bergunjing. Darah dan daging segar yang mereka muntahkan adalah darah segar orang yang telah mereka gunjingkan”.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda: “Ada lima perkara yang membatalkan puasa, yaitu: berbohong, bergunjing, memfitnah, mengucapkan sumpah palsu, dan memandang dengan nafsu”.

Kelompok kedua ini juga bisa menjaga mata dari melihat segala sesuatu yang dilarang syari’at. Matanya tidak dibiarkan liar memandang aurat perempuan atau lelaki yang tidak halal, baik secara langsung, maupun melalui tontonan televisi, gambar dan foto. Mereka sadar bahwa mata adalah panahnya setan, jika dibiarkan liar maka mata itu bisa membidik apa saja dan nafsu manusia cenderung membenarkan dan mengikutinya. Tentang bahaya pandangan ini, Rasulullah mengingatkan: “Pengaruh ketajaman mata adalah hak. Bila ada sesuatu yang mendahului taqdir maka itu adalah karena pengaruh ketajaman mata”. [HR. Muslim]

Tak kalah pentingnya adalah menjaga telinga dari mendengar segala sesuatu yang menjurus kepada maksiat. Mereka yang termasuk kelompok ini tidak akan asyik duduk bersama orang-orang yang terlibat dalam perbincangan yang sia-sia. Termasuk perbuatan sia-sia adalah mendengar lagu-lagu yang syairnya tidak mengantarkannya pada mengenal kebesaran Allah. Mereka juga meninggalkan percakapan penyiar dan penyair yang menghambur-hamburkan kata tanpa makna.

Mereka segera meninggalkan orang yang sedang ghibah, apalagi memfitnah, karena mereka sadar bahwa orang yang mengghibah dengan orang yang mendengar ghibah itu sama nilai dosanya. Maka alternatifnya hanya dua, yaitu mengingatkan atau meninggalkan majelis tersebut.

Dalam hal ini Allah berfirman; “Maka janganlah kamu duduk bersama mereka sampai mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kamu berbuat demikian) tentulah kamu serupa dengan mereka”. [QS. An-Nisaa: 140]

Di bulan Ramadhan, kelompok ini juga menutup telinganya rapat-rapat dari segala suara yang dapat mengganggu konsentrasinya dalam mengingat Allah. Sebaliknya, mereka membuka telinganya lebar-lebar untuk mendengar ayat-ayat suci al-Qur’an, mendengar majelis ta’lim, mendengar kalimat-kalimat thayibah, dan mendengar nasehat-nasehat agama. Ketekunan dan kesibukan menyimak kebaikan dengan sendirinya akan mengurangi kecendrungan mendengar sesuatu yang sia-sia, apalagi yang merusak nilai ibadahnya.

Selebihnya, mereka juga menjaga tangan, kaki, dan seluruh anggota tubuhnya dari segala yang dilarang syari’ah. Mereka menjaga tangannya dari memegang sesuatu yang tak halal. Mereka juga mengendalikan kakinya dari melangkah ke tempat yang haram. Demikian juga terhadap perutnya, mereka menjaga agar perutnya hanya diisi makanan yang halal saja. Baik ketika sahur maupun pada saat berbuka puasa.

Dalam pandangan Islam, makanan haram itu sama dengan racun, sedangkan makanan halal itu adalah obat, jika diminum sesuai dengan porsi dan dosis yang tepat. Tapi jika jika dikonsumsi secara berlebihan, maka makanan itu bisa berubah menjdai racun yang sangat membahayakan kesehatan tubuh. Itulah sebabnya, orang-orang yang berpuasa secara benar terlatih untuk hanya memakan makanan dan minuman yang halal saja. Itupun dalam takaran dan dosis yang normal, tidak berlebih-lebihan. Mereka tidak akan berbuka puasa dengan cara makan dan minum berlebih-lebihan.

Jika kaum Muslimin berpuasa seperti puasanya kelompok yang kedua ini, sungguh akan terjadi perubahan social yang luar biasa. Antara sebelum dan sesudah Ramadhan pasti ada perubahan sikap, perilaku, dan tindakan yang khas. Jika perubahan itu dilakukan oleh sebuah masyarakat yang hidup dalam sebuah Negara yang bernama Indonesia, maka revolusi moral pasti terjadi secara nyata.

Tak perlu dibentuk Komisi Anti Korupsi, karena sudah tidak ada lagi pelakunya.
Sayang, untuk target minimal tersebut kita masih belum bisa melakukannya. Akibatnya, antara sebelum dan sesudah puasa tidak terjadi apa-apa. Yang sebelum Ramadhan merokok, sesudah puasa kembali merokok. Bila sebelum puasa korupsi, sesudah puasa, praktek itu diulangi kembali. Padahal jika target menjadi kelompok kedua ini tercapai, separoh permasalahan Negara dan bangsa bisa diatasi. Apalagi jika kita bisa mencapai target yang lebih tinggi, menjadi kelompok ketiga.

Adapun kelompok ketiga, menurut Al-Ghazali adalah mereka yang berada dalam kategori khususul khusus atau al-Khawwas. Mereka tidak saja menjaga telinga, mata, lisan, tangan, dan kaki dari segala yang menjurus pada maksiat kepada Allah, akan tetapi mereka juga menjaga hatinya dari selain mengingat Allah. Mereka mengisi rongga hatinya hanya untuk mengingat Allah semata-mata. Mereka tidak menyisakan ruang sedikitpun dalam hatinya untuk urusan duniawi. Mereka benar-benar mengontrol hatinya dari segala detakan niat yang menjurus pada urusan duniawi.[Hamim Tohari/www.hidayatullah.com]

Tuesday, August 25, 2009

Puasa itu Menyehatkan

www.hidayatullah.com
Tak seperti di Indonesia, di Belanda tak banyak ditemukan studi tentang Ramadhan dan puasa. Tapi kajian di Belanda, puasa tetap menyehatkan

Hidayatullah.com--Sudah disepakati bahwa puasa umat muslim tidak baik bagi kesehatan orang sakit. Tapi apakah baik bagi kesehatan secara umum? Atau ini hanya sekedar praktik agama yang tidak ada kaitannya dengan kesehatan?

Islam tidak memaksakan puasa, kecuali bagi orang muslim dewasa yang sehat. Pasien yang mengidap penyakit kronis dan hidup pendek, dibebaskan darinya.

Banyak cendekia hukum syariah mengatakan, puasa dilarang apabila merugikan kesehatan. Walaupun disepakati puasa tidaklah sehat bagi orang-orang sakit, tapi ada perbedaan pendapat mengenai manfaatnya bagi orang sehat.

Orang muslim mengatakan, Nabi Muhammad berkata: ''Berpuasalah supaya sehat". Sejumlah cendekia muslim berupaya mendapatkan dukungan dari dokter untuk membuktikan 'manfaat puasa bagi kesehatan'.

Banyak media yang mengalokasikan waktu siarnya setiap tahun untuk menyoroti manfaat puasa bagi kesehatan selama Ramadhan dan resiko kesehatan bagi mereka yang sakit apabila berpuasa.

Manfaat piskologis

Dokter Muhammad Alabdoni, Ketua Asosiasi Dokter Maroko Belanda, menolak keberadaan bukti ilmiah manfaat puasa Islam terhadap fisik, tapi ia mengatakan hal itu mungkin bermanfaat bagi kesehatan psikologis.

"Aspek positif berpuasa selama Ramadhan berkaitan dengan relaksasi yang timbul akibat sembahyang, yang meningkat selama bulan suci. Praktik pemujaan ini bisa memberi rasa rileks secara piskologis maupun fisik."

Di pihak lain, Dr. Alabdoni menjelaskan, puasa memiliki sejumlah dampak negatif terhadap kesehatan, tapi tidak menganggap hal itu 'merusak'.

"Dampak puasa terhadap orang sehat sangat terbatas. Dampak negatifnya adalah ketidaknyamanan, terutama di hari-hari awal puasa, seperti pusing, mual, ngantuk, dan sebagainya."

Menurut Alabdoni, apa yang dikatakannya itu adalah pendapat yang ada di kalangan profesi medis, setidaknya di Belanda. Ia mengakui, tidak ada studi ilmiah mengenai dampak puasa selama Ramadhan terhadap kesehatan, khususnya di Belanda.

"Studi-studi hanya ditujukan pada orang sakit, terutama pasien penyakit kronis. Ada banyak studi dalam bidang ini tapi mereka tidak memperhatikan dampaknya terhadap orang sehat."

Makan berlebihan

Dr Alabdoni belum pernah diminta media untuk berbicara mengenai dampak puasa selama Ramadhan, tapi ia biasanya menerima banyak pertanyaan dari kenalan mengenai dampak puasa terhadap kesehatan.

Ia menjelaskan, resiko yang muncul akibat gaya puasa populer, yaitu menghindari makanan dan minuman sepenuhnya selama siang hari dan makan besar sesudah buka puasa. Mereka yang bertanya padanya, mengaku menghadapi masalah ini selama Ramadhan, yaitu makan berlebihan dalam waktu singkat.

"Banyak orang setuju dengan saya ketika saya mengatakan puasa sekarang ini tidak membuahkan hasil seperti yang dimaksudkan oleh puasa Ramadhan. Mereka mengakui terlalu banyak makan gula dan lemak sesudah buka puasa, dan ini menyebabkan naiknya berat badan, bukannya mengurangi berat badan seperti yang diharapkan dalam puasa."

Mengomentari para dokter yang muncul di televisi Arab selama bulan Ramadhan, berbicara tentang manfaat puasa bagi kesehatan, Dr Alabdoni mengatakan, hak dokter bersangkutan apakah ia mau turut serta dalam acara televisi mengenai puasa.

Tapi, demikian tambahnya, harus ada pemisahan jelas antara profesi medis dengan profesi agama.

Thursday, August 20, 2009

Ayo Bertanya Kepada Diri

Assalamualaikum
Bulan Ramadhan sudah begitu dekat, terasa seperti sudah menampar wajah, bahkan ada yang merasa sudah dipelukannya, subhanalloh. Tapi ada yang masih merasa biasa-biasa saja, na'udzubillah. Sekarang coba tanyakan kepada diri kita masing-masing, bagaimana perasaan kita ketika datangnya bulan ramadhan, Bagaimana perasaanku ketika datang bulan Ramadhan

a. gembira
b. agak gembira
c. sedikit gembira
d. agak sedikit gembira
e. kadang-kadang gembira
f. biasa-biasa saja
g. biasa bercampur gembira
h. sedih
i. prihatin
j. meratap
k. lemah, letih, lesu
l. marah
m. sebel
n. kurang bersemangat
o. sedikit agak dongkol
p. opsi lainya ......

Wednesday, August 19, 2009

Merendah Diri Dalam Kebersamaan


oleh Hendi Burahman
http://www.hendiburahman.web.id
Setiap manusia dilahirkan sebagai pemimpin, terutama memimpin dirinya sendiri dalam menjalani kehidupan yang belum diketahui akhir keberlangsungannya. Sikap positiflah yang dapat menghindari pertanyaan kapan akhir dari keberlangsungan manusia untuk hidup, karena kehidupan ini adalah proses mencapai kehidupan yang hakiki tanpa adanya kenegatifan yang terjadi nantinya, maka wajarlah jika sang Maha Pencipta mengarahkan manusia untuk menjadi yang terbaik dengan menjadikan Al Qur'an dan Hadits sebagai undang-undang dalam menjalani kehidupan agar dapat menikmati kehidupan yang baik nantinya.

Salah satu sikap yang direkomendasikan dalam undang-undang tersebut adalah sikap merendah diri, merendah diri itupun harus karena Allah SWT dan bukan karena makhluk lainnya atau mengharapkan pujian dari orang lain yang pada hakikatnya pujian tersebut hanyalah milik Allah SWT. Merendah diri kepada Allah tidak akan menjadikan derajat manusia rendah dan hina dalam kehidupannya, bahkan sebaliknya yaitu akan mengangkat derajat manusia pada tingkat keridloan Allah, dalam artian sikap merendah diri adalah upaya pendekatan diri kepada Allah yang akan mendapat respon positif dari Allah, sebagaimana sabda Rasulullah saw.: "Siapa yang merendah diri kepada Allah, maka Allah akan mengangkat kedudukannya yang tinggi dan mulia" (Riwayat Abu Nu'aim)
Pada kenyataannya, masih banyak manusia yang lupa akan sikap merendah diri tersebut, bagi mereka merendah diri hanya kepada Allah dengan melakukan sholat saja, ternyata tidak. Merendah diri kepada Allah SWT adalah sikap yang tidak mengambil hak Allah sebagai Maha Pencipta, Maha Benar, Maha atas segala daya upaya di dunia dan akherat. Jadi manusia yang merendah diri tidak boleh merasa benar sendiri, sehingga dengan mudah memvonis orang lain salah, kafir, murtad dan lain sebagainya. Karena orang yang masih dalam proses menjalani kehidupannya bukanlah akhir dari segala perbuatannya, tidak menutup kemungkinan seiring dengan perjalanan waktu akan berubah dan lebih baik serta tidak menutup kemungkinan juga bagi yang merasa benar suatu saat akan lebih buruk dari orang yang dia vonis. Dapat diambil hikmah cerita seorang pelacur yang masuk surga? bertahun-tahun dia menjalani kehidupannya dengan penuh dosa dan menjadi hinaan masyarakat, akhirnya dengan waktu singkat ia mendapatkan surganya Allah karena keikhlasannya memberikan minuman kepada anjing yang kehausan. Tidak sedikit juga, orang yang merasa baik dan benar dalam beribadah tapi malah mendapatkan murka Allah SWT. Naudzubillahi min dzalik....

Bermacam-macam perbedaan dalam menyikapi hidup, tapi bukan berarti akhir dari hidup juga berbeda atau sebaliknya, tidak semua kesamaan manusia dalam beribadah kepada Allah akan memiliki kesamaan derajatnya dihadapan Allah. Maka, sebagai manusia yang tidak lepas dari kesalahan dalam bermuamalah, beribadah dan beraqidah kita dituntut untuk merendah diri kepada Allah dengan tidak semena-mena kepada orang yang memiliki perbedaan dengan kita, karena pada hakikatnya perbedaan adalah Rahmat dari Allah untuk menyatukan manusia dan saling menghargai satu sama lain alat pencapaiannya.

Semoga Bermanfaat..!!!

Lomba Blog Merah Putih Indonesiaku


Indonesia kini berusia 64 tahun. Telah banyak peristiwa dialami sebagai bangsa yang terus membangun ini. Bom JW Marriott, bom bali dan carut-marutnya dalam belajar berdemokrasi.

Namun sebagai orang indonesia, kita tetap bangga karena Indonesia mempunyai pulau-pulau eksotik yang keunikan budayanya tak ada duanya di dunia.

Pada ulang tahun kemerdekaan bangsa Indonesia itu, Blogdetik mengadakan lomba penulisan bertema "Bangga sebagai bangsa Indonesia". Hadiah yang bisa diperoleh adalah Blackberry, kamera digital dan juga merchandise dari blogdetik.

Syarat Peserta :
1.Tulisan menceritakan mengenai indonesia dari sudut pandang personal. Bisa menceritakan kecintaan mengenai suatu peristiwa, atau budaya atau produk yang membanggakan.
Atau bisa juga menceritakan kecintaan Anda ketika ikut merayakan pesta tujuh belasan, atau menyikapi kondisi indonesia zaman dulu sampai sekarang.
2.Tulisan harus original dan belum pernah di publikasikan di media manapun.
3.Peserta wajib memasang banner "merah putih indonesiaku" sebagai tanda keikutsertaan. Copy paste kode di link berikut ini ke widget anda.
Cara Pasang Banner bisa di klik di sini.
4.Memakai tag "merah putih indonesiaku di blogdetik" pada postingan
5.Keputusan Juri mutlak dan Tidak dapat diganggu gugat.
6.Peserta khusus menggunakan blogdetik.com (bagi yang belum mempunyai blogdetik silakan klik di sini
7.Tidak berlaku untuk keluarga besar Detikcom dan seluruh karyawannya
Cara Mengirimkan Tulisan:
1.Peserta harus mengirimkan url (alamat) tulisan ke email adminblog@detik.com dengan Subject: merah putih indonesiaku
2.Dalam email tersebut peserta mencantumkan:
* Nama
* Alamat
* Nomor telepon
3.Dengan mengirimkan email ikut serta pada kontes ini, peserta otomatis menyatakan kalau tulisan yang dikirimkannya adalah asli karya sendiri bukan merupakan hasil plagiat.
Kriteria Penjurian:
1.Pemenang adalah yang tulisannya inspiratif sesuai dengan tema lomba
2.Posting yang diikutkan harus dipublikasikan di blogdetik pada saat kompetisi sedang berlangsung, bukan posting yang sudah dibuat sebelumnya dan belum pernah dipublikasikan
3.Posting bisa berupa tulisan, gambar, atau foto
4.Artikel yang diikutsertakan wajib menggunakan bahasa Indonesia.
5.Isi artikel tidak berhubungan dengan periklanan internet, tidak mengandung unsur pornografi, tidak mengandung SARA.
6.Banyaknya jumlah komentar

Periode Lomba : 3 Agustus – 3 September 2009
Pengumuman Pemenang : 11 September 2009

Tuesday, August 18, 2009

Mengkader atau Mati !!!!!!!!!

Dalam kehidupan ini, merupakan suatu kewajiban adanya regenerasi.Tujuan intinya adalah bagaimana setiap yang ada di dunia ini memiliki penerus yang akan meneruskan setiap apa yang dibawa olehnya. Apalagi hal-hal tersebut merupakan suatu yang urgen. Sebagai contoh adalah visi-misi perjuangan kebaikan.

Tanpa adanya sebuah regenerasi, maka nilai-nilai luhur kebaikan itu akan mati. Itulah yang saya maksud "mengkader atau Mati". Kader sendiri memiliki pengertian adalah orang yang menjadi inti penggerak dalam sebuah pergerakan, baik itu bersifat pribadi maupun golongan. Mengkader berarti bagaimana kita punya sebuah usaha untuk melahirkan kader-kader penerus yang akan meneruskan setiap cita-cita mulia yang sedang kita pikul, apabila proses pengkaderan ini terputus, terhenti, alias macet, maka tunggulah saat-saat hilangnya nama dan cita-cita kita dari muka bumi ini.
Oleh karenanya, proses pengkaderan haruslah ada dalam agenda hidup setiap orang, apalagi bagi mereka-mereka yang memimpikan untuk memiliki umur yang panjang, (bukan hidup yang panjang lho, tapi lebih lama untuk diingat dunia) karena tanpa adanya kader penerus perjuangan, maka mustahil cita-cita akan ada yang meneruskan.
Salam perjuangan untuk perubahan......

Saturday, August 15, 2009

Anak Belajar Dari Pengalaman

Jika anak hidup dengan kritikan,
Ia belajar melawan.

Jika anak hidup dengan hostilitas,
Ia belajar berkelahi.

Jika anak hidup dengan ajekan,
Ia belajar merasa malu.

Jika anak hidup dengan dipermalukan,
Ia belajar merasa bersalah.

Jika anak hidup dengan toleransi,
Ia belajar bersabar.

Jika anak hidup dengan dorongan,
Ia belajar percaya diri.

Jika anak hidup dengan pujian,
Ia belajar menghargai.

Jika anak hidup dengan kejujuran,
Ia belajar adil.

Jika anak hidup dengan rasa aman,
Ia belajar mempercayai.

Jika anak hidup dengan persetujuan,
Ia belajar menyukai diri sendiri.

Jika anak hidup dengan penerimaan dan persahabatan,
Ia belajar menemukan kasih sayang di dunia.

Monday, August 10, 2009

Ilmu Wajib Ramadhan

Sebelum kita melangkah memasuki bulan Ramadhan yang mulia, ada baiknya kita pelajari dulu segala bentuk peraturan dan segala hal yang berkaitan dengannya. Adapun ilmu yang wajib ada adal diri kta setidak-tidaknyasebagai berikut

1. Makna Puasa
2. Syarat syah puasa
3. Pembatal Puasa
4. Perusak puasa
5. Amalan wajib Ramadhan
6 Amalan sunnah Ramadan

Yaa setidaknya enem poin itu dulu, tidak usah banyak-banyak bila nantinya juga tidak teramalkan, ayoooooooo dicari.................


10 Langkah sambut Ramadhan

Bulan Ramadhan sebentar lagi, bahkan hawanya sudah terasa, apa yang harus kita lakukan untuk menyambut tamu mulia ini. Nabi saw memiliki 10 amalan sambut Ramadhan, apakah itu, inilah dia:
1. Berdoalah agar Allah swt. memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan bulan Ramadan dalam keadaan sehat wal afiat. Dengan keadaan sehat, kita bisa melaksanakan ibadah secara maksimal di bulan itu, baik puasa, shalat, tilawah, dan dzikir. Dari Anas bin Malik r.a. berkata, bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab selalu berdoa, ”Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna ramadan.” Artinya, ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban; dan sampaikan kami ke bulan Ramadan. (HR. Ahmad dan Tabrani)

Para salafush-shalih selalu memohon kepada Allah agar diberikan karunia bulan Ramadan; dan berdoa agar Allah menerima amal mereka. Bila telah masuk awal Ramadhan, mereka berdoa kepada Allah, ”Allahu akbar, allahuma ahillahu alaina bil amni wal iman was salamah wal islam wat taufik lima tuhibbuhu wa tardha.” Artinya, ya Allah, karuniakan kepada kami pada bulan ini keamanan, keimanan, keselamatan, dan keislaman; dan berikan kepada kami taufik agar mampu melakukan amalan yang engkau cintai dan ridhai.
2. Bersyukurlah dan puji Allah atas karunia Ramadan yang kembali diberikan kepada kita. Al-Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya berkata, ”Dianjurkan bagi setiap orang yang mendapatkan kebaikan dan diangkat dari dirinya keburukan untuk bersujud kepada Allah sebagai tanda syukur; dan memuji Allah dengan pujian yang sesuai dengan keagungannya.” Dan di antara nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada seorang hamba adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah dan ketaatan. Maka, ketika Ramadan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat, kita harus bersyukur dengan memuji Allah sebagai bentuk syukur.
3. Bergembiralah dengan kedatangan bulan Ramadan. Rasulullah saw. selalu memberikan kabar gembira kepada para shahabat setiap kali datang bulan Ramadan, “Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Allah telah mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa. Pada bulan itu Allah membuka pintu-pintu surga dan menutup pintu-pintu neraka.” (HR. Ahmad).
Salafush-shalih sangat memperhatikan bulan Ramadan. Mereka sangat gembira dengan kedatangannya. Tidak ada kegembiraan yang paling besar selain kedatangan bulan Ramadan karena bulan itu bulan penuh kebaikan dan turunnya rahmat.
4. Rancanglah agenda kegiatan untuk mendapatkan manfaat sebesar mungkin dari bulan Ramadan. Ramadhan sangat singkat. Karena itu, isi setiap detiknya dengan amalan yang berharga, yang bisa membersihkan diri, dan mendekatkan diri kepada Allah.
5. Bertekadlah mengisi waktu-waktu Ramadan dengan ketaatan. Barangsiapa jujur kepada Allah, maka Allah akan membantunya dalam melaksanakan agenda-agendanya dan memudahnya melaksanakan aktifitas-aktifitas kebaikan. “Tetapi jikalau mereka benar terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” [Q.S. Muhamad (47): 21]
6. Pelajarilah hukum-hukum semua amalan ibadah di bulan Ramadan. Wajib bagi setiap mukmin beribadah dengan dilandasi ilmu. Kita wajib mengetahui ilmu dan hukum berpuasa sebelum Ramadan datang agar puasa kita benar dan diterima oleh Allah. “Tanyakanlah kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui,” begitu kata Allah di Al-Qur’an surah Al-Anbiyaa’ ayat 7.
7. Sambut Ramadan dengan tekad meninggalkan dosa dan kebiasaan buruk. Bertaubatlah secara benar dari segala dosa dan kesalahan. Ramadan adalah bulan taubat. “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman, supaya kamu beruntung.” [Q.S. An-Nur (24): 31]
8. Siapkan jiwa dan ruhiyah kita dengan bacaan yang mendukung proses tadzkiyatun-nafs. Hadiri majelis ilmu yang membahas tentang keutamaan, hukum, dan hikmah puasa. Sehingga secara mental kita siap untuk melaksanakan ketaatan pada bulan Ramadan.
9. Siapkan diri untuk berdakwah di bulan Ramadhan dengan:
• buat catatan kecil untuk kultum tarawih serta ba’da sholat subuh dan zhuhur.
• membagikan buku saku atau selebaran yang berisi nasihat dan keutamaan puasa.
10. Sambutlah Ramadan dengan membuka lembaran baru yang bersih. Kepada Allah, dengan taubatan nashuha. Kepada Rasulullah saw., dengan melanjutkan risalah dakwahnya dan menjalankan sunnah-sunnahnya. Kepada orang tua, istri-anak, dan karib kerabat, dengan mempererat hubungan silaturrahmi. Kepada masyarakat, dengan menjadi orang yang paling bermanfaat bagi mereka. Sebab, manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Saturday, July 18, 2009

Susah Juga Jadi Pemimipin

Hai netter sekalian, hampir 90% posting blog ini memang bertemakan leadership yang dalam bahasa kita disebut ilmu kepemimpinan. Sengaja memang hal itu dilakukan, karena blogernya sendiri memang sangat menggemari ilmu kepemimpinan. Cie...cie... promosi nih ceritanya he..he...he...., enggak kok, cuma beriklan.....
Walaupun banyak memposting tema kepemimpinan, bukan berarti si bloger pemimpin sejati lho, iya apa iya...????

Beberapa waktu lalu, ada pengalaman baru yang dilalui blogger, apa itu ?, ya apalagi kalau bukan yang berkaitan dengan leadership. Blogger diamanahi sebagai ketua asrama anak yang selama ini blogger tempati. Wuih... seru.... Seru apanya, ini nie baru tahu rasa jadinya, bloger harus bisa mengamalkan apa yang selama ini selalu keluar dari otak blogger yang diposting di jurnal taqin. "Akhirnya aku jadi pemimpin benerah ha... ha... ha...." demikian mungkin suara yang keluar dari dalam lubuk hati si blogger. Eit.. tunggu dulu, setelah beberaa hari baru terasa, ternyata "susah juga jadi pemimpin" ini terbukti ketika kita dituntut untuk bisa menguasai rakyat sekaligus juga kita harus tahu apa isi hai mereka, sehingga setiap ada kebijakan yang akan dikeluarkan, tidak berbenturan dengan hati nurani rakayatnya (bukan selogan politik lho...), yang hasilnya tentu adalah, bagaiman kebijakan diterima, dan hati rakyat juga gembira dan antusias. Nah maka dari itu, marimkita belajar jadipemimpin sejak dini. Agar nantinya tidak ada lagi muncul ungkapan "susah banget jadi pemimipin"

Monday, July 6, 2009

Kriteria Pemimpin Sejati

Bila kita berbicara tentang apa saja dan seperti apa kriteria pemimpin yang sejati, Islam sudah punya setandar umum. Seperti yang tergambar dalam falsafat sholat berjamaah yang insyaallh kita laksanakan lima kali dalam sehari itu. Apakah itu, mari sama-sama kita lihat apa saja kriteria itu.

Dalam sholat berjamaah, terdapat begitu banyak nilai dan ilmu yang dapat dipetik untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini coba kita angkat tentang kriteria pemimpin sejati. Antara lain akan saya coba ankat tiga kriteria, yaitu :
1. Berada di depan
Dalam hal ini, seorang pemimpin hendaklah selalu berada di depan dalam segala hal, karena ia merupakan publik figur yang menjadi tauladan bagi masyarakat yang dipimpinnya. Merupakan hal yang lucu bila seorang pemimpin memerintahkan masyarakatnya untuk riku' dan sujud sedangkan dia sendiri masih berdiri.
2. Menerima bila diingatkan
Salah satu sifat pemimpin sejati adalah keterbukaan terhadap koreksi dari masyarakatnya, contohnya bila tiba-tiba imam lupa gerakan, maka ma'mum menegur dengan cara yang sudah ditetapkan oleh syar'i
3. Mengikuti Syariat Alloh
Hal ini merupakan sebuah keharusan yang mutlak. Merupakan hal yang mustahil bila seorang imam tiba-tiba menambah gerakan dalam sholat, maka dikhawatirkan akan diikuti oleh ma'mum-ma'mum yang awam.

Itulah sedikit yang bisa saya terangkan, Saya yakin para pembaca masih lebih pintar dan lebih banyak lagi yang mengetahui apa-apa yang tidak saya ketahui. Silahkan dikomentari...


Friday, July 3, 2009

Konsisten Dalam Berjuang

Oleh: Dr. Abdul Mannan
www.hidayatullah.or.id
Misi Mujahid dakwah adalah amar ma’ruf nahyi munkar, menegakkan kebenaran dan menghindari kemungkaran, di mana pun berada dan bagaimanapun keadaannya. Menyuruh berbuat baik jelas tidak ringan, apalagi mencegah berbuat munkar, jauh lebih berat lagi. Konsistensi dan teladan seorang mujahid dakwah jelas dituntut, baik di rumah tangganya sendiri, di tengah masyarakat, di hadapan penguasa Negara, dan di teratak pertarungan ideology. Dahsyat memang! Tapi semua itu harus ia jalankan demi memperoleh ridha dari Sang Penguasa Langit dan Bumi. Allah Subhanahu wa Ta’ala (SWT).

Kata seorang sufi kepada anak didiknya, “Engkau lebih baik di benci oleh semua makhluk di alam semesta dari pada di benci Allah SWT. Bagitu pula engkau lebih mulia di cintai Allah SWT dari pada di cintai makhlluk yang durhaka.”

Pekerjaan dakwah akan diridhai Allah SWT jika didasarkan atas niat karena Allah SWT. Mulai dari memungut sampah di teppi jalan, hingga menegakkan Khilafah Islamiyah. Semua itu dakwah. Itulah peradaban Islam.

Jika dakwah didasari atas dimensi peradaban Islam seperti itu akan mudahlah mencerna ajaran-Nya. Bukan gontok-gontokkan antara umat Islam sendiri. Gontok-gontokkan sesame Muslim bukanlah perangai Islami. Justru akan mencoreng nama baik ajaran Ialam yang mulia.

Dulu, Islam dipentaskan oleh pelaku peradaban Islam angkatan pertama, yaitu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa SAllah (SAW) bersama para sahabatnya, dengan perilaku yang berdab berkat sentuhan iman. Kini, keberadan umat Islam marginal dan semua aspek.

Mengapa marginal? Ini terjadi karena umat Islam yang indah dan mempesona. Lunak dalam penampilan, tegar dalam pendirian. Sayangnya, semua itu sudah pudar dari diri umat Islam. Terjadi banya faksi dalam tubuh kaum Muslim sebagai konsekuensi pudarnya keyakinan.

Sudah waktunya umat Islam bangkit. Dari mana memulainya dan apa patokannya? Jika patokannya dimulai sejak wafatnya rasulullah SAW, lantas di beri nama apa peradaban terseut? Bukankah peradaban itu dibangin atas dasar ide yang turun dari langit? Bukankah semua pakar peradaban, baik yag bertolak dari pemikiran religi hinggga sekuler, sepakat bahwa peradaban itu di bangun dari ajaran agama?

Dalam hal ini, Hidayatullah telah menetapkan bahwa membangun peradaban Islam dimulai sejak turunya wahyu pertam (al-Alaq). Al- Alaq mengandung metodologi ajaran “kesadaran” akan ber-tuhan dengan benar dan menyadarkan bahwa diri manusia itu penuh limitasi. Oleh karena itulah peradaban Islam dibangun atas dasar ajaran tauhid yang terus menurunkan segala aspek aturan hidup dan kehidupan.

Metode kesadaran yang dieksplorasi dari wahyu pertama ini melahirkan manusia ulung dan agung sepanjang sejarah keumatan. Para sahabat sebagai inner circle mendapat predikat ‘asyaratul kiram (sepuluh sahabat mulia) yang dijamin masuk surga tanpa hisab setelah itu empat puluh sahabat yang lain, dan seratus lima belas sahabat yang lain lagi.

Kader inti Rasulullah Saw tersebut merangkai kekuatan antara Mujahidin (dari Makkah) dan Anshar (penduduk madinah) untuk menjadi satu kekuatan di bawah komando Rasulullah Saw. Kekuatan ini terbukti mampu membebaskan Makkah dari kesyirikan.

Kekuatan ini muncul dari kajian wahyu yang pertama yang refleksinya memancar pada kekuatan spiritual yang di bangun melalui qiyamul lail, tartitul Qur’an, dan dzikir yang kontinyu. Tiga sarana pemberdayaan spiritual ini melahirkan jiwa yang sabar (konsisten) dalam berjuang, hijrah, dan tawakal.

*Sahid Juni 2009

Thursday, June 18, 2009

Leadership Function

In this paper I try to keep a few notes on lecture material about Leadership, in case there are friends there who also need similar material.

Especially in the discussion of Leadership Functions
Leadership has several functions in its application. We try to discuss a small part of the magnitude of the leadership function, starting with the main functions of leadership which include:

As a decision maker
In this case, a leader is required to be able to take a decision that occurs in an organization he is leading. This decision-making is carried out by holding a decision-making consideration meeting with his subordinates. So the leader does not seem dictatorial.

Motivating subordinates or subordinates
A leader must be able to motivate and inspire subordinates so that subordinates are able to increase their enthusiasm as long as they carry out their duties as desired by their leaders.

As a source of information, the leader in this case acts as a source of information because the leader is a place for subordinates to ask questions when they experience problems in carrying out their duties.

Creating justice
Leaders act as creators of justice because if a leader is not fair, it will have an impact on division within an organization. In resolving conflicts that arise in an organization, a leader should be impartial so that problems can be resolved without any ongoing negative impacts.

As a mediator
The leader as a mediator. This means that the leader is the mediator of a conflict that occurs in an organization or institution. The emergence of conflict in an organization is usually caused by differences of opinion, differences in interests in the organization. Automatically in this case, a leader must be able to overcome conflicts that arise. What is happening is that the leader becomes a mediator or as a mediator.

In another discussion, the leadership function according to Hadari Nawawi has two dimensions, namely:
1) Dimensions related to the level of ability to direct the leader's actions or activities, which are seen in the responses of the people he leads.
2) Dimensions relating to the level of support or involvement of the people who are led in carrying out the main tasks of the group or organization, which are described and manifested through the decisions and policies of the leader.

In connection with these two dimensions, according to Hadari Nawawi, operationally five main functions of leadership can be distinguished, namely: 

Instructive function
The leader functions as a communicator who determines what (content of orders), how (how to carry out orders), when (time to start, carry out and report). results), and where (where to execute orders) so that decisions can be implemented effectively. So the function of the person being led is to carry out orders.

Consultative function
Leaders can use the consultative function as a two-way communication. It is used when the leader is in an effort to make decisions that require consideration and consult with the people he leads.

Participation function
In carrying out the participation function, the leader tries to activate the people he leads, both in making decisions and in implementing them. Each group member has the same opportunity to participate in carrying out the activities described from the main tasks, according to their respective positions.

Delegate function
In carrying out the function of delegation, the leader delegates the authority to make or make decisions. The function of delegation is actually the trust of a leader to people who are entrusted with the delegation of authority by carrying out it responsibly. This delegation function must be realized because the progress and development of the group cannot be realized by a leader alone.

Control function
The control function assumes that effective leadership must be able to regulate the activities of its members in a directed manner and in effective coordination, thus enabling the achievement of shared goals to the fullest. In carrying out the control function, the leader can realize it through activities of guidance, direction, coordination, and supervision.

This is a little article related to the Leadership Function which of course if we learn more, there will be more discussions out there. Hopefully this little can complement the existing one.


Reference
  • http://blog.ub.ac.id/ragilheriniwilujeng/2013/03/08/material-elektro-kepemimanan/ (Accessed on 12-05-2019)
  • http://daqoiqul.blogspot.com/2012/05/task-dan-function-kepemimpan.html (Accessed on 12-05-2019)