Assalamu'alaikum ... Selamat Datang ... Semoga Blog Ini Bisa Memberi Manfaat ... Jangan Bosan Untuk Kembali lagi ^_^

Saturday, January 2, 2021

Kelebihan dan Kekurangan di Mata Pemimpin

Setiap manusia memiliki kelebihan. Setiap manusia juga memiliki kekurangan. Tidak ada manusia yang hanya memiliki salah satunya saja. Contoh, manusia yang baik saja atau manusia yang buruk saja. Kondisi ini merupakan kelebihan manusia dari makhluk ciptaan Sang Pencipta lainnya. Manusia akan menjadi makhluk terbaik bila mampu menguasai dua sisi dirinya itu. 

Manusia memang disiapkan Sang Pencipta sebagai wakilNya di Bumi. Sehingga, bekal dasar sebagai pemimpin dan pengatur disiapkan Sang Pencipta sebagai kemampuan dasar dari setiap manusia. Baik itu kemampuan mengendalikan diri maupun kemampuan mengendalikan yang lain.

Dalam Al-Qur'an Surah Al Baqarah mulai ayat 30, Sang Pencipta sudah menggambarkan tentang rencana penciptaan manusia di muka Bumi, walau awalnya rencana ini sempat dikhawatirkan oleh para Malaikat. Namun, diyakinkan pada ayat selanjutnya bahwa banyak hal yang belum diketahui malaikat tentang manusia sebagai penguat tetap akan diciptakannya manusia.

Kita kembali kepada dua sifat ini, kelebihan dan kekurangan manusia. Dua sifat ini selalu menjadi bahan utama manusia untuk melakukan penilaian kepada sesama manusia dalam kehidupan sosialnya. Bahkan menjadi penentu untuk pemilahan teman yang layak dan tidak layak untuk dijadikan patner bergaul. walaupun terkadang, penilaian lebih dan kurang itu relatif, dalam artian bahwa, nilai lebih belum tentu dinilai lebih oleh dua orang yang berbeda, demikian pula nilai kurang belum tentu dinilai kurang oleh dua orang berbeda. Boleh jadi menurut si A itu adalah sebuah kelebihan, namun menurut si B justru itu adalah kekurangan. Jadi, bila penilaian ini didasarkan pada standarisasi dari manusia, maka tidak akan sama. Nilai akan sama bila didasarkan pada standar Sang Pencipta.

Pada ulasan kali ini, kita akan coba telaah bagaimana dua penilaian ini bagi seorang pemimpin. Apakah cara pandangnya akan sama dengan cara pandang manusia pada umumnya atau berbeda.

Pemimpin merupakan orang yang mendapat amanah untuk menjadi yang terdepan sekaligus menjadi pengatur orang yang di belakangnya. Pemimpin akan berjalan sesuai tujuan apa dia ditugaskan. Sehingga, untuk memastikan tujuan dapat dicapai dengan kesuksesan, maka sang pemimpin harus memastikan bahwa orang-orang yang diaturnya juga mendukungnya untuk menyukseskan tujuannya. Kondisi ini memaksa sang pemimpin untuk bisa memahami banyak penilaian dari orang-orang yang ada dalam pengayomannya, terutama yang akan langsung membantunya dalam menyukseskan kepemimpinannya. Dia harus pandai menempatkan orang-orang sesuai dengan kemampuan yang dibutuhkan sang pemimpin. Disinilah kemudian berlaku bahwa kelebihan dan kekurangan dalam pandangan manusia sangan dibutuhkan seorang pemimpin untuk meletakkan orang-orang dalam posisi yang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Dalam pandangan manusia, orang yang tidak bisa berlari kencang merupakan orang yang memiliki kekurangan. Namun bagi pemimpin, orang yang tidak bisa berlari bukanlah orang yang memiliki kekurangan, karena tujuan yang ingin dicapai buan hanya tentang berlari, tapi juga kadang harus bertahan atau menarik ke belakang, nah disinilah orang yang tidak bisa berlari kencang ditempatkan, karena sebagai manusia tidak ada yang memiliki satu sifat saja, kurang disatu sisi pasti punya kelebihan di sisi lain. Ini baru tentang lari, masih banyak sisi lain manusia yang memiliki perbedaan mencolok, sebingga bila ingin mendapatkan sebuah kekuatan sempurna, seorang pemimpin haruslah mampu mengumpulkan banyak orang yang kemudian dikumpulka untuk saling melegkapi.

Jadi, bagi seorang pemimpin, kelebiha dan kekurangan seseorang itu sama-sama dibutuhkan untuk melengkapi gerakan menuju kesusesan sebuah tujuan. Akan sangat lucu bila ada seseorang yang diminta menjadi pemimpin namun cara pandangnya masih seperti bukan pemimpin. Akhirnya dia disibukkan dengan kepenatan berfikir tentang lebih dan kurang tanpa henti.

Wallahu'alam

No comments:

Post a Comment

Komentar yang sopan dan bijaksana cermin kecerdasan pemiliknya