Kepemimpinan yang demokratis pada umumnya dapat kita lihat pada pelaksanaan politik Demokrasi, dimana kepemimpinan ini sagat mengedepankan rakyat, sesuai
dengan slogan “Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”, di mana
setiap tujuan dan keputusan yang diambil adalah untuk kepentingan
rakyat. Seperti yang diterapkan oleh Indonesia.
Dalam konsep kepemimpinan demokratis, anak buah (bawahan) mempunyai peranan penting dan dilibatkan dalam setiap keputusan. Setiap bawahan diberikan tugas dari atasan sesuai dengan kemampuan atau keahlian masing-masing. Kreativitas, kejujuran, usaha, dan tanggung jawab, sangat terlihat jelas lewat gaya kepemimpinan yang satu ini.
Komunikasi yang terjalin dari gaya kepemimpinan ini bersifat dua arah, di mana setiap bawahan dapat menyampaikan masukan jika diperlukan. Sosok pemimpin dengan gaya kepemimpinan demokratis akan disegani oleh bawahan, bahkan difavoritkan.
Menurut sumber yang diambil dari Binus.ac.id, kepemimpinan yang demokratis memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Wewenang pimpinan tidak mutlak (Dalam mengambil keputusan, dapat dipengaruhi oleh bawahan dalam bentuk masukan pada saat musyawarah).
- Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan (Dalam membuat dan mengambil keputusan, dilakukan terlebih dahulu musyawarah antara atasan dan bawahan hingga mencapai kesepakatan).
- Komunikasi antara pimpinan dan bawahan berjalan dengan baik (Dalam melakukan komunikasi tidak terhalang rasa takut, malu, dsb yang disebabkan oleh jabatan).
- Adanya kebebasan mengemukakan pendapat (Bawahan mempunyai hak untuk mengemukakan pendapat mereka secara bebas sesuai dengan asas demokrasi).
- Pimpinan membagi wewenang kepada bawahannya (Tidak semua tugas dan tanggungjawab harus diemban oleh pemimpin seorang, melainkan boleh dibagikan kepada bawahan selama masih dalam batas wajar).
No comments:
Post a Comment
Komentar yang sopan dan bijaksana cermin kecerdasan pemiliknya