Ketika gelombang terjadi pada zat cair dan gas, maka gelombang akan bergerak dinamis menjauhi titik yang terkena gaya bersama energi yang terlepas. Ketika gelombang itu terjadi pada permukaan zat padat, maka gelombang dinamis hanya terjadi sesaat, kemudian akan terhenti dan membentuk gelombang statis atau bahkan mengubah permukaan bidang menjadi bentuk lain.
Namun, kita akan coba pandang dari sudut pandang kejiwaan. Dimulai dari pertanyaan ; "Apakah ada gelombang yang terjadi melewati sebuah rasa?". Terlalu lebay ya pertanyaannya ?
Terlepas dari minimnya kemampuan penulis mengungkapkan istilah, tapi mudah-mudahan sedikit mewakili, walau terkesan sedikit memaksa, hehehe ...
Baik, begini maksudnya, bila diibaratkan kita sedang melewati sebuah dataran cair menggunakan alat yang mampu melewatinya, seperti kapal misalnya, maka akan terasa guncangan yang terjadi ketika melewati gelombang tersebut, demikian pula bila hal itu terjadi ketika kita melintasi sebuah jalan yang bergelombang di darat.
Dalam menjalankan kehidupan, adakalanya kita melalui kondisi yang membuat perasaan kita terasa berguncang, akibat sebuah gelombang kondisi yang kita hadapi. Setiap orang memiliki penilaian tersendiri dalam menghadapi kondisi tersebut. Setidaknya akan ada tiga kelompok manusia dalam menyikapi gelombang kondisi.
Pertama, orang yang mencoba menghidari, karena khawatir dan takut tidak mampu menanggung rasa yang akan dialami, walaupun pada akhirnya gelombang itu akan tetap dilalui juga, dan berakibat pada tekanan perasaan yang luar biasa.
Kedua, orang yang acuh tak acuh terhadap kondisi ini, entah bagaimana kondisi sebenarnya yang mereka rasakan yang pasti mereka akan tetap melaluinya tanpa kesan apa-apa, bila berat ya dirasakan, dan bila ringan juga dirasakan.
Ketiga, orang yang berusaha menikmati guncangan tersebut. Yang namanya menikmati pasti ada yang diambil manfaat dari kondisi itu. Kadang jumlah mereka lebih sedikit, dan mereka selalu jadi panutan orang banyak tentang bagaimana cara mereka memperlakukan guncangan yang banyak dikhawatirkan menjadi guncangan yang memberi manfaat bagi kehidupan.
Nah, dimanakah kita ?
No comments:
Post a Comment
Komentar yang sopan dan bijaksana cermin kecerdasan pemiliknya