Assalamu'alaikum ... Selamat Datang ... Semoga Blog Ini Bisa Memberi Manfaat ... Jangan Bosan Untuk Kembali lagi ^_^

Thursday, May 30, 2019

Puasa dan Ujian Praktek Iman


 
Dalam dunia persekolahan, sudah tidak asing bagi para murid untuk mengikuti ujian secara berkala. Ujian itu digunakan para guru untuk mengukur perkembangan para murid-muridnya.


Dalam kehidupan sehari-hari pun sebenarnya ini tetap berlaku bagi setiap manusia. Hanya saja sedikit yang mampu menyadarinya. Sebagai penguat proses itu bisa kita lihat pada penjelasan Sang Pencipta berikut ini :

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: `Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka. Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta”. (QS. Al-Ankabut ayat 2-3)

Ayat tersebut fokus menjelaskan tentang evaluasi keimanan. Dalam artian bahwa, sebenarnya setiap sisi kehidupan memiliki evaluasi tersendiri. Alloh menyiapkan media-media evaluasinya di berbagai sudut kehidupan.

Sebagai contoh nyata yang sedang kita jalani adalah ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Kita yakini bersama bahwa, ibadah puasa adalah salah satu media yang digunakan Alloh untuk mengevaluasi keimanan hambanya. Dalam artian bahwa, puasa adalah ujian keimanan. Tepatnya sebagai ujian praktek. Yang tentunya bertujuan untuk mengukur sampai dimana tingkat keimanan para pelaksananya.

Kenapa ambil contoh puasa ?
Kenapa tidak contoh yang lain ?
Bukannya masih banyak contoh lain ?

Alasan paling utama adalah karena ibadah puasa merupakan ibadah yang sulit atau bahkan tidak tertangkap oleh proses pengindraan. Bisa saja kita sebut sebagai ibadah ghaib.

Kok ghaib ?
Coba saja kita perhatikan satu persatu ibadah yang ada dalam lima rukun Islam.

Pertama Syahadat, Ibadah ini merupakan ibadah pertama yang merupakan proklamasi diri seorang hamba atas keimanannya kepada Sang Pencipta. Yang namanya proklamasi pasti nampak, setidaknya gerakan lisan dan suara yabg dihasilkan sebagai permulaan akan tertangkap indra.

Kedua Sholat, ibadah ini sangat terlihat. Sholat wajib dilakukan lima kali dalam sehari. Apalagi bila dilakukan berjamaah, akan semakin terlihat.

Ketiga adalah Zakat, ibadah ini tidak hanya terlihat prosesnya, hasilnya pun terlihat. Dampak manfaatnya pun tidak dirasa oleh pelaksananya saja, namun juga orang lain.

Kemudian langsung yang kelima adalah ibadah Haji ke tanah suci. Ibadah ini pun sangat terlihat, bahkan begitu banyak kadang yang mengiringi keberangkatan dan kepulangannya.

Nah, Ibadah keempat yaitu Puasa. Siapa yang bisa memastikan bahwa seseorang itu berpuasa ?
Boleh jadi tampak tidak makan, lemas dan sebagainya. Namun apakah itu bisa dipastikan bahwa memang dia puasa ?
Bisa jadi dia sedang sakit atau memang tidak memiliki makanan untuk dikonsumsi. Itulah kenapa Puasa dapat kita sebut sebagai ibadah penguji keimanan kita. Karena hanya kita dan Pencipta saja yang tahu apakah kita puasa atau tidak. Sekalipun kita tidak jujur bahwa kita pura-pura berpuasa, orang pasti akan percaya dikarenakan memang wujudnya tidak bisa diraba oleh panca indra.

Nah, saat puasa ini merupakan kesempatan yang sangat besar bagi kita untuk membuktikan kepada Alloh bahwa kita mengimani dan mentaati perintahnya sekalipuan tidak ada panca indra yang mengawasi. Kita yakin sepenuhnya bahwa kita jujur, kita sabar dan kita berpuasa karena kita merasa diawasi langsung oleh Alloh sang Pencipta.

Selamat menjalankan ibadah Pembuktian keimanan wahai saudara-saudaraku.

No comments:

Post a Comment

Komentar yang sopan dan bijaksana cermin kecerdasan pemiliknya