Assalamu'alaikum ... Selamat Datang ... Semoga Blog Ini Bisa Memberi Manfaat ... Jangan Bosan Untuk Kembali lagi ^_^

Saturday, November 9, 2019

Ahhh ... Ternyata Dia Lebih Sadar

Siang itu ... Sang mentari bersinar begitu cerahnya.
Bentang langit tampak biru bersih, tak begitu banyak terlihat gumpalan awan lalu-lalang disana.

Sedari pagi memang sudah nampak tergambar akan cerahnya hari ketika sang mentari menampakkan wajahnya di antara jejeran pepohonan dan taburan butiran-butiran embun pagi yang jatuh melayang lembut bagaikan curahan tepung putih dari langit.

Aku masih asyik duduk dalam ruang kerjaku, menatap dalam ke layar laptop bercorak silver yang ada di hadapanku. Entah mengapa, layar yang tidak begitu besar itu serasa sebuah jendela yang dapat menyajikan berbagai hal yang dapat mengalihkan seluruh perhatianku akan apa yang ada di sekitarku.


Terdengar riuh anak sekolah mulai lalu-lalang di jalan raya tepat di depan pintu utama ruang kerjaku, sesekali mata ini sekedar melirik ke arah luar melalui celah puntu di depanku yang sedikit terbuka. kadang senyum manis mereka mengembang indah bila tanpa sengaja beradu pandang dengan tatapanku, tak jarang salam mesra mereka tambahkan bersama manisnya senyum yang menghiasi bibir-bibir mungil itu.

Kulirik jam digital di sudut bawah layar laptopku, 11.10 tertulis di sana, menandakan bahwa sebentar lagi waktu istirahat siang segera tiba bersamaan dengan akan dilaksanakannya sholat Dzuhur berjamaah di masjid yang tidak begitu jauh dari ruang tepat aku duduk saat ini.
Benar saja, beberapa menit kemudian sayup-sayup mulai terdengar kumandang suara Azan saling bersahutan di beberapa masjid yang terdengan cukup jauh, kemudian diikuti pula masjid yang berada di dekat tempat kerjaku.

Entah mengapa, diriku masih duduk terpaku di tempat dudukku, memandang jauh ke dalam layar laptopku. Baris demi baris tulisan dan beberapa gambar masih begitu menarik untuk disimak, sambil sesekali mata melirik siapa yang lewat di jalan depan pintu ruang kerjaku. Seakan belum mau mau beranjak mendatangi suara panggilan dari pengeras suara masjid yang terdengar sahdu merdu itu.

Suara Azan sudah terdengar hampir setengah perjalanan, saat tiba-tiba mataku menangkap sesosok remaja yang sedang lewat di depan tempat kerjaku. Sesaat kemudian khayalanku mulai menerawang jauh menelaah tentang si dia. Dia adalah salah satu muridku, murid yang selalu sibuk dengan dunianya sendiri yang entah seperti apa rupanya, yang pastinya dunia itu begitu sangat menyenangkan, sampai-sampai hanya sebagian kecil guru tertentu yang sanggup memahami dunia yang dia miliki, termasuk diriku pun belum begitu sanggup melebur dan sepaham dengannya. Iya, dia termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK) dengan sebaris diagnosa dari dokter ahli yang diriku sendiri tidak begitu hapal istilahnya.

Tiba-tiba dia berhenti tepat lurus di depan celah pintu tempatku duduk, sepertinya dia merasa kalau sedang kuperhatikan dan bersamaan pula pandanganku beradu dengan pandangannya. Sambil mulutnya mengoceh tanpa henti seperti biasanya, tangannya ditunjukkan ke arahku dengan gerakan seperti sedang memanggil orang dari jarak jauh dan mengeraskan sedikit ocehannya, aku berusaha memasang setajam mungkin pendengaranku untuk mencoba memahami apa yang ingin dia sampaikan kepadaku.

"Ustadz, Ayo Sholat" itulah kalimat terakhir yang terdengar jelas terucap dari mulutnya sambil kemuadian berlalu asyik seperti biasanya.
Kalimat itu Mendadak seperti menepuk pundakku, membuatku terbangun dari lamunanku, baru kusadari bahwa kumandang Azan sudah selesai sekitar dua menit yang lalu. Bergegas kumatikan laptopku dan berangkat menuju masjid.

Dalam perjalanan ke masjid masih terngiang-ngiang di telingaku ucapannya, dengan gaya khasnya yang sering dia gunakan kalau menyapaku tiap pagi.
"Ustadz, Ayo Sholat ... "
Astaghfirullohal'adzim ...
Ahhh ... Ternyata Dia Lebih Sadar akan panggilan Ilahi dari pada diriku yang lebih sempurna ini ...
Terima Kasih Ya Alloh ... tak henti-hentinya curahan hidayah Engkau limpahkan kepada kami ...

No comments:

Post a Comment

Komentar yang sopan dan bijaksana cermin kecerdasan pemiliknya