Kalau boleh berkomentar, sebenarnya apa pun karakter yang mau diangkat, intinya adalah siapa pengawal dan pengontrol dari pelaksanaan "Pendidikan Berkarakter" itu. Kalau di Lapangan, kita tahu sendiri pelaksananya adalah para Pendidik. Maka para pendidiklah yang paling awal harus menguasai konsep "Pendidikan Berkarakter" itu. Setelah mereka menguasai, kemudian tentukan karakter apa yang akan diangkat, dan terakhir sebagai jurus pemungkasnya adalah "cinta dan Keteladan" dari sang pendidik. Cinta terhadap pendidikan dan peserta didik, serta siap menjadi teladan pendidikan dan teladan bagi peserta didik. Wallahu'alam ...
Wednesday, May 16, 2012
Bangun Karakter dengan Cinta dan Keteladanan
Dewasa ini, begitu tenar dipublikasikan tentang "Pendidikan Berkarakter". Hampir setiap hari kita mendengar, mulai dari pemerintahan paling atas, sampai dengan pendesain dan pelaksana pendidikan mengeluarkan opini yang sama tentang hal ini.
Sebenarnya yang perlu dikaji ulang adalah, seperti apa sebenarnya "Pendidikan Berkarakter" Itu ?
Saturday, May 12, 2012
Ayo Berhijab !
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
Dan katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) tampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung sampai ke dadanya.
(An-Nuur [24]: 30-31)
Hijab berasal dari kata Bahasa Arab, yaitu hajaba, yang berarti menyembunyikan dari pandangan atau dinding pemisah.
Ada tiga pilar dalam syariat hijab, yakni
1. menundukkan pandangan;
2. menutup aurat;
3. menghindari khalwat (menyendiri) dan ikhtilat (percampuran tanpa batas) antara lawan jenis dengan yang bukan mahram (orang yang haram dinikahi)
Nah, setelah kita dapat pengetahuan tentang hijab, ayo sekarang kita berniat dan berazam untuk jadi muslim kaffah dimulai dari hijab diri, antara lain;
1. Pikiran
Salah satu hal yang merusak pikiran adalah ketika kita terlalu banyak memikirkan lawan jenis. Tidak bisa dihindari, karena itu adalah hal mendasar, namun ketika itu terlalu banyak, maka akan mematikan akal, dan tentunya akan merusak hubungan kepada Alloh SWT.
2. Pandangan
Pandangan merupakan langkah awal yang biasa digunakan syetan untuk merusak hati seorang laki-laki atau seorang perempuan terhadap lawan jenisnya. Karena itu Rasulullah Saw melarang Ali bin Abi Thalib memandang seorang perempuan untuk kedua kalinya sebab ia merupakan anak panah syetan.
3. Senyuman
Senyuman memang merupakan sedekah yang paling mudah dan paling murah. Senyuman akan bermakna positif pada orang yang tepat, saat yang tepat dan durasi waktu yang tepat pula. Namun maknanya akan terasa berbeda jika senyuman itu diberikan pada lawan jenis dengan tatapan mata yang penuh arti dan frekuensi yang cukup sering.
4. Ucapan
Terlalu banyak membicarakan lawan jenis adalah perbuatan merusak. Selain terkena dosa ghibah, dia juga telah melanggar hijab ucapan dan hati. Dan yang paling parah, akan merusak iman. Selain itu, jangan sembarang menegur lawan jenis yang bukan mahram kita.
5. Kunjungan
Salah satu cara mempererat silaturahim adalah dengan mengunjungi saudara. Dengan demikian ukhuwah akan semakin kuat dan harmonis. Namun kunjungan antara pria dan wanita dapat berdampak lain.
6. Hadiah
“Saling memberi hadiahlah kalian, maka kalian akan saling mencintai“, sabda Rasulullah Saw. Tetapi itu antar sesama ikhwan dan sesama akhwat, lain antar lawan jenis.
Subscribe to:
Posts (Atom)