Terkait pelaku ghibah kita sudah pasti tahu apa akibat dan dosa yang ditimbulkan. Lalu bagaimana bila pada posisi korban, sepertinya kita juga perlu tahu, supaya bisa mengurangi sedikit pening bila diketahui ternyata kitalah pada posisi itu.
Sebelumnya, ada baiknya kita simak sebuah kisah menarik ...
Suatu ketika ada yang memberikan laporan ke Hasan al Bashri bahwa ada yang menggunjing dan mengghibahin beliau di belakang beliau.
Apa yang dilakukan Hasan al- bashri. Apakah beliau langsung marah? Beliau langsung meluapkan emosinya, beliau langsunga melabrak orang tersebut?
Ternyata tidak!
Yang beliau lakukan adalah beliau siapkan sepiring kurma. Lalu ia kirimkan ke orang yang menggunjing beliau tersebut. Lalu ketika berhadapan pengunjing, penggibah.
Beliau mengatakan, Telah sampai berita kepada diriku bahwa engkau telah menghibahkan dan memberikan sebagian pahalamu kepada diriku, jazakallahu khairon (semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan balasan kepada dirimu yang banyak) dan aku berikan kepada dirimu sepiring kurma sebagai hadiah karena aku ingin membalasmu.
Dan tolong maafkan diriku apabila aku tidak bisa memberikan balasan sebagaimana yang engkau berikan pada diriku. Apa maknanya? Al hasan al bashri meminta maaf kepada orang tersebut. "Mohon maaf saya tidak bisa membalas pahala engkau dengan pahala serupa. Saya tidak bisa menghadiahkan pahala saya sebagaimana engkau menghadiahkan pahalamu kepada diriku". Allahu Akbar…
Dighibahi, digunjing, difitnah bukannya malah marah dan mengamuk justru menyiapkan sepiring kurma untuk di hadiahkan kepada orang yang menggibahi orang tersebut.
Dalam sebuah Hadits, Rosul saw memberikan kabar bahwa
“Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Mereka menjawab: “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.” Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/ kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.”
(HR Muslim no. 6522)
Nah, inilah yang dimaksud "Rezeki Korban Ghibah" Selamat berbahagia
Suatu ketika ada yang memberikan laporan ke Hasan al Bashri bahwa ada yang menggunjing dan mengghibahin beliau di belakang beliau.
Apa yang dilakukan Hasan al- bashri. Apakah beliau langsung marah? Beliau langsung meluapkan emosinya, beliau langsunga melabrak orang tersebut?
Ternyata tidak!
Yang beliau lakukan adalah beliau siapkan sepiring kurma. Lalu ia kirimkan ke orang yang menggunjing beliau tersebut. Lalu ketika berhadapan pengunjing, penggibah.
Beliau mengatakan, Telah sampai berita kepada diriku bahwa engkau telah menghibahkan dan memberikan sebagian pahalamu kepada diriku, jazakallahu khairon (semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan balasan kepada dirimu yang banyak) dan aku berikan kepada dirimu sepiring kurma sebagai hadiah karena aku ingin membalasmu.
Dan tolong maafkan diriku apabila aku tidak bisa memberikan balasan sebagaimana yang engkau berikan pada diriku. Apa maknanya? Al hasan al bashri meminta maaf kepada orang tersebut. "Mohon maaf saya tidak bisa membalas pahala engkau dengan pahala serupa. Saya tidak bisa menghadiahkan pahala saya sebagaimana engkau menghadiahkan pahalamu kepada diriku". Allahu Akbar…
Dighibahi, digunjing, difitnah bukannya malah marah dan mengamuk justru menyiapkan sepiring kurma untuk di hadiahkan kepada orang yang menggibahi orang tersebut.
Dalam sebuah Hadits, Rosul saw memberikan kabar bahwa
“Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?” Mereka menjawab: “Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.” Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang didzaliminya sementara belum semua kedzalimannya tertebus, diambillah kejelekan/ kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka.”
(HR Muslim no. 6522)
Nah, inilah yang dimaksud "Rezeki Korban Ghibah" Selamat berbahagia
masya allah
ReplyDelete