Namun, apa pun fasilitas itu, semua merupakan alat pelengkap yang digunakan untuk menopang hidup atau untuk membantu mencapai tujuan.
Yang namanya alat, ia akan bergerak sesuai dengan kehendak pemegangnya. Sehingga apa pun yang akan dihasilkan, maka pemegangnya yang menentukan. Begitu pula nilai yang dihasilkan, bukan si alat yang menghasilkan nilai, atau bukan si alat yang memiliki nilai, atau pun bukan si alat yang akan dinilai, tapi pemegang dan pengendalinya.
Sebagai contoh adalah pisau, ketika dia di tangan tukang masak, maka ia akan membantu menghasilkan berbagai macam makanan lezat. Tapi bila berada di tangan orang jahat, maka ia akan melukai banyak orang.
Semua alat akan memiliki prinsip yang sama seperti contoh di atas. Sehingga disinilah manusia memerlukan kecerdasan dalam menggunakannya. Apa pun alatnya.
Kadang banyak fenomena lucu, ketika atas nama agama kita mengharamkan penggunaan sebuah alat dikarenakan banyak orang yang menyalahgunakan alat itu, sehingga ketika alat itu digunakan oleh musuh kita dalam mencapai pemenangan strategi, kita tidak bisa menggunakannya karena fatwa kita sendiri. Coba bayangkan, karena banyak penjahat beraksi dengan pisau, akhirnya diharamkan menggunakan pisau. Bagaimana nasib ibu-ibu yang harus menggunakan pisau untuk memotong daging.
Contoh lain, karena banyak ditemukan konten negatif di internet, lalu kemudian kita mengharamkan penggunaan internet, akan jadi lucu terdengar, karena internet sekarang sama seperti tangan dan mulut yang berfungsi sebagai penyebar informasi, apakah kemudian kita juga mengharamkan penggunaan tangan dan mulut kita.
Ayo kita cerdas menggunakan alat-alat yang ada di tangan kita. Gunakan ia untuk menghasilkan kebaikan dan manfaat, untuk memperkuat ibadah kepada Alloh SWT, jangan sampai alat-alat itu menghasilkan bahaya dan mudarat, atau mungkin merusak ibadah kita kepada Alloh SWT. Yuk jadi cerdas.
Sebagai contoh adalah pisau, ketika dia di tangan tukang masak, maka ia akan membantu menghasilkan berbagai macam makanan lezat. Tapi bila berada di tangan orang jahat, maka ia akan melukai banyak orang.
Semua alat akan memiliki prinsip yang sama seperti contoh di atas. Sehingga disinilah manusia memerlukan kecerdasan dalam menggunakannya. Apa pun alatnya.
Kadang banyak fenomena lucu, ketika atas nama agama kita mengharamkan penggunaan sebuah alat dikarenakan banyak orang yang menyalahgunakan alat itu, sehingga ketika alat itu digunakan oleh musuh kita dalam mencapai pemenangan strategi, kita tidak bisa menggunakannya karena fatwa kita sendiri. Coba bayangkan, karena banyak penjahat beraksi dengan pisau, akhirnya diharamkan menggunakan pisau. Bagaimana nasib ibu-ibu yang harus menggunakan pisau untuk memotong daging.
Contoh lain, karena banyak ditemukan konten negatif di internet, lalu kemudian kita mengharamkan penggunaan internet, akan jadi lucu terdengar, karena internet sekarang sama seperti tangan dan mulut yang berfungsi sebagai penyebar informasi, apakah kemudian kita juga mengharamkan penggunaan tangan dan mulut kita.
Ayo kita cerdas menggunakan alat-alat yang ada di tangan kita. Gunakan ia untuk menghasilkan kebaikan dan manfaat, untuk memperkuat ibadah kepada Alloh SWT, jangan sampai alat-alat itu menghasilkan bahaya dan mudarat, atau mungkin merusak ibadah kita kepada Alloh SWT. Yuk jadi cerdas.
No comments:
Post a Comment
Komentar yang sopan dan bijaksana cermin kecerdasan pemiliknya